Kamis 14 Aug 2014 23:32 WIB

63 Persen Kawasan Transmigrasi tak Berlistrik

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Esthi Maharani
  Seorang anak belajar dengan bantuan lampu penerangan di pemukiman transmigrasi di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat.  (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Seorang anak belajar dengan bantuan lampu penerangan di pemukiman transmigrasi di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat. (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 63 persen kawasan transmigrasi belum dialiri listrik atau 37 persen yang baru terfasilitasi penerangan.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan terus bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mensinergikan program-program pengelolaan energi baru terbarukan dan konservasi energi di kawasan transmigrasi.

''Dengan begitu kualitas masyarakat transmigran meningkat,'' kata dia dalam acara Penandatanganan Kesepahaman Bersama tentang Program Pengelolaan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi di Kawasan Transmigrasi, Jakarta, Kamis (14/8).

Menurut Muhaimin, masih banyak generasi masa depan bangsa yang kesulitan untuk melakukan aktivitas yang memerlukan listrik. Termasuk kegiatan belajar.

Dia berharap pada 2015 ke depan seluruh lokasi dan kawasan transmigrasi telah terang benderang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement