REPUBLIKA.CO. JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) akan segera membangun pelabuhan baru di Marunda, Jakarta Utara. Pembangunan pelabuhan tersebut diperkirakan akan menelan biaya Rp 1,1 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, pembangunan Pelabuhan Marunda merupakan upaya untuk memperbaiki manajemen distribusi logistik. Selama ini, lanjut dia, distribusi logistik banyak dilakukan melalui jalur darat. Padahal, pengiriman melalui jalur darat biayanya lebih mahal dibanding jalur laut.
Karenanya, perlu dibangun pelabuhan baru supaya jalur distribusi logistik melalui jalur laut lebih lancar.
"Harga barang-barang kita akan lebih murah. Seperti yang sering saya contohkan, semen di sini Rp 60-70 ribu, di Papua saya dengar dari bupati Rp 2,5 juta. Itu bisa diturunkan dengan manajeman distribusi logistik yang baik," ujar Jokowi, usai menandatangi perjanjian kerjasama pembangunan Pelabuhan Marunda di Balai Kota, Kamis (14/8).
Direktur Utama PT KBN, HM Satar Taba menambahkan, keberadaan Pelabuhan Marunda akan mengurangi beban pengiriman logistik hingga 40 persen yang selama ini bertumpu di Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, lanjut dia, keberadaan Pelabuhan Marunda juga akan mengurangi beban pengiriman logistik yang selama ini melalui jalur Pantura.
"Program tol laut sudah dimulai dari Marunda dan akan terus dilanjutkan dari Sabang sampai Merauke," kata dia dalam kesempatan yang sama.
Satar menjelaskan, Pelabuhan Marunda akan memiliki panjang 1400 meter dan digunakan untuk dermaga umum. Pembangunan pelabuhan tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan 2015.