Rabu 13 Aug 2014 19:38 WIB

Djoko Santoso: Saksi Novela Diancam

Rep: muhammad subarkah/ Red: M Akbar
Djoko Santoso
Foto: Antara
Djoko Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Djoko Santoso, tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo -Hatta, menyatakan ada ancaman yang dialami oleh saksi Novela Nawipa. Ia bersama kawan-kawannya merupakan saksi dari pihak Prabowo-Hatta asal Papua yang memberikan kesaksian pada sidang sengketa pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi.

 

Djoko menyatakan setelah memberikan kesaksian tersebut Novela dan kawan-kawan mendapat ancaman dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, kata dia, untuk sementara ini Novela dkk masih tinggal di rumah mantan KSAD. ''Novela dkk mendapat ancaman dan ketakutan untuk pulang sehingga sementara ini meminta pengamanan dan saya silakan untuk tinggal di rumah,'' tegas Djoko Santoso pada diskusi ‘Kecurangan Pilpres 2014’ di Jakarta, Rabu (13/8/2014).

 

Djoko mengatakan dalam Pilkada sampai Pilpres sekarang ini juga telah mempertegas adanya kelompok kapitalis yang mendominasi dan berkuasa atas pergantian kekuasaan dari daerah sampai pusat. ''Itu namanya politik oligopoli. Apakah lalu kita biarkan? Apalagi sampai melanggar konstitusi?'' tanyanya.

 

Dalam diskusi tersebut, Djoko juga menyebut adanya keterlibatan aparat kepolisian, serta terindikasi adanya keterlibatan asing dalam pilpres. Alhasil bila ini terjadi, kata dia, tentunya akan menyebabkan kedaulatan negara ini telah terinjak-injak. ''Apalagi kata Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Pilpres ini telah menyatakan terjadinya pelanggaran konstitusi. Kalau konstitusi ini dilanggar, lalu ada apa dengan negara ini,'' ujarnya prihatin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement