REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo mengutarakan keinginannya agar para menterinya nanti mau melepaskan jabatan struktural di partai.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan setuju dengan usulan itu. Mengingat pembantu presiden bukan pekerjaan ringan. Karenanya, harus fokus dan sepenuh hati.
"Kalau jadi menteri kayak saya sekarang, harus fokus ke menteri. Politik partai kan tidak sepenuh waktu. Substansinya kan itu. Saya kira setuju saja. Substansinya, bahwa siapa pun dia, bukan soal rangkap jabatan atau tidak. Yang dipilih oleh presiden, ya memang harus fokus," kata Muhaimin di Jakarta, Rabu (13/8).
Menurutnya, tugas kepartaian bisa saja ditangani oleh pihak lain. Mulai dari ketua umum, sekjen, hingga jajaran pengurus partai lainnya.
"Kalau sudah jadi menteri ya otomatis paling banter pidato saja di partai, tidak lebih dari itu. Karena itu siapa pun yang jadi menteri, dari kader partai atau pengurus partai, harus fokus jadi menteri," kata menakertrans itu.
Diberitakan, mayoritas partai pengusung Jokowi-JK telah menyetujui usulan tersebut. Namun PKB belum sepakat lantaran belum diajak berkomunikasi.