Rabu 13 Aug 2014 09:53 WIB

Kemenag: 'Travel Warning' Ebola tidak Perlu

Peneliti tengah bekerja keras mencari obat baru penyembuh Ebola.
Foto: VOA
Peneliti tengah bekerja keras mencari obat baru penyembuh Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Abdul Djamil, menyatakan hingga kini pihaknya tidak perlu mengeluarkan peringatan travel warning kepada calon jemaah haji Indonesia terkait virus ebola.

"Travel warning dapat dimaknai sebagai peringatan bagi warga Indonesia untuk berhati-hati dalam menunaikan ibadah haji," katanya di Jakarta, Rabu.

Justru keluarnya "travel warning" dapat dikhawatirkan akan membuat panik masyarakat dan para jamaah haji yang akan menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.

Hingga saat ini, lanjutnya, Kemenag masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pusat Kesehatan (Puskes) Haji untuk menentukan langkah-langkah yang harus dijalankan demi menjaga jamaah haji Indonesia tertular virus mematikan ini.

Indonesia belum memerlukan peringatan bepergian atau "travel warning" terkait penyebaran virus Ebola yang berasal dari beberapa negara Afrika. Beberapa negara tersebut antara lain Liberia, Nigeria dan Sierra Leone.

Namun demikian, Abdul Djamil mengatakan bahwa pihaknya akan segera menggelar pertemuan untuk membahas pelayanan kesehatan jamaah haji dan antisipasi virus Ebola.

"Penyakit Ebola ini masih kasuistik tapi kita jangan teledor. Kami secara internal sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan Kemenag di semua provinsi, Kemenkes untuk membahas Ebola. Kemudian nanti ada tanggal 13 akan ada pertemuan soal pelayanan kesehatan jamaah untuk koordinasi dan antisipasi untuk Ebola," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement