Selasa 12 Aug 2014 23:09 WIB

'Kereta Api Makassar-Parepare Perkuat Posisi Strategis Koridor Ekonomi Sulawesi'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Julkifli Marbun
Chairul Tanjung
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Chairul Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, perwujudan proyek jalur Kereta Api (KA) Makassar - Parepare sebagai bagian dari jalur KA Trans Sulawesi akan memperkuat posisi strategis Koridor Ekonomi (KE) Sulawesi sebagai magnit pertumbuhan intra-koridor maupun inter-koridor Indonesia.

Menurut Chairul, pada KE Sulawesi ini, Indonesia mengandalkan setidaknya lima komponen logistik yang strategis. "Pertama, Pelabuhan Bitung sebagai gateway dan hub internasional di Kawasan Timur Indonesia (KTI),"katanya, Selasa, (12/8).

Kedua, ujar Chairul, koridor ini juga memposisikan Bandara Hasanuddin sebagai bandara internasional di KTI. Ketiga, jalur transportasi “leher angsa” darat Palu-Parigi yang akan dibangun sesegera mungkin.

Keempat, kata Chairul, Jalan Tol Manado-Bitung. Sedangkan kelima, proyek Kereta Api Trans Sulawesi yang langkah pembangunannya dimulai hari ini, dari Makassar ke Parepare.

“Intinya, jika lima komponen ini tidak digarap serius, maka Indonesia akan kehilangan momentum dalam mengangkat daya saing nasional ke tingkat internasional. Selain itu, kita juga harus mempersiapkan secara serius sumber daya manusia yang menguasai teknologi dan memiliki inovasi tinggi,"ujar Chairul.

Dengan demikian, lanjut Chairul, semua koridor ekonomi mampu menjadi modal konektifitas geo-strategis dan geo-ekonomi Indonesia ke pasar dunia. Jadi Indonesia  tidak lagi menjadi penonton di negeri sendiri.

Sementara itu, Sekretaris Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Luky Eko Wuryanto  menjelaskan, pembangunan jalan Kereta Api Makassar–Parepare itu menghubungkan dua pelabuhan utama di Sulawesi Selatan. Yaitu pelabuhan Parepare penghubung Sulawesi ke Kalimantan dan Pelabuhan Makassar  penghubung Indonesia Barat dan Timur.

Kereta api ini, ujar Luky, akan  mengurangi biaya logistik angkutan barang dari kedua pelabuhan tersebut.“Hingga saat ini, lahan yang  dibebaskan dan sudah clear and clean untuk lintas Makassar–Parepare sepanjang 34 km di Kabupaten Barru," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement