Selasa 12 Aug 2014 19:07 WIB

Banjir, Ahok Salahkan Warga yang Rusak Sheet Pile

Rep: fauziah mursid/ Red: Muhammad Hafil
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut banjir yang melanda kawasan Jakarta Selatan dan sekitarnya karena dirusaknya sheet pile atau beton penahan di sungai Krukut oleh warga di bantaran kali. Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan rusaknya Sheet Pile tersebutlah yang menyebabkan air memasuki kawasan di Jakarta Selatan.

Berdasarkan pengecekan petugas di lapangan, Ahok mengungkapkan penyebab terendamnya wilayah Kemang akibat hujan sekitar dua jam semalam, seperti kasus yang terjadi di dua wilayah sebelumnya yakni Sunter dan Kramat Sentiong.

"Jadi waktu kita pasang sheet pile sungai itu, ternyata kawasan kumuh terendem pas hujan, nah dia bolongin sheet pile ini. Begitu air sungai pasang, masuklah air semua," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/8).

Selain itu, Ahok juga menganggap banjir semalam akan terus terjadi jika normalisasi sungai tidak segera dilakukan. Pasalnya, kawasan yang terendam banjir terjadi di sekitar sungai yang tidak berfungsi normal.

Ahok mencontohkan banjir semalam yang disebabkan meluapnya sungai Krukut, karena lebar sungai yang tidak sesuai. Sehingga, menurutnya, jalan satu-satunya untuk mencegah banjir terulang adalah dengan normalisasi sungai.

"Kali krukut cuma lebar 2-3 meter. Sungai enggak bisa cuma segitu, pasti meluap. Jadi sungai mesti dilebarkan," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Lebih lanjut Ahok mengungkapkan normalisasi sungai Krukut tidak bisa dikerjakan Pemprov DKI dikarenakan terbentur persoalan kewenangan yang merupakan kewenangan pusat. Namun, dengan kondisi yang terjadi Senin (11/8) malam, pihaknya telah berkoordinasi untuk melakukan normalisasi di bagian sungai dekat kawasan terendam banjir.

"Makanya kita kirim ajalah itu, nanti yang mimpin Pak Sekda ajalah, kita kirim alat berar termasuk Krukut juga," ujar Ahok.

Namun, politisi Gerindra itu juga meminta kepada warga pinggiran sungai agar pada saat normalisasi sungai, bisa bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk mau dipindahkan di lokasi lain. 

"Semua kawasan kumuh kita bongkar. Kalau anda mau nyaman, ya harus tertib dan harus ada penegakan hukum. Jangan bilang saya kasar, kan anda nuntut nyaman yasudah kami akan tertibkan semua," kata Ahok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement