REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia siap menyambut pasar bebas ASEAN 2015 mendatang. Sebagai salah satu perguruan tinggi populer di Indonesia Bina Sarana Informatika (BSI) juga telah menyiapkan bekal untuk bersaing menghadapi serbuan masyarakat global yang datang ke Indonesia.
BSI menurut Direktur BSI, Naba Aji Notoseputro menyiapkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan pendidikan dan pasar ASEAN. Selain itu BSI juga melatih dan membiasakan mahasiswanya menggunakan bahasa asing serta sertifikasi kompetensi atau tanda keterampilan lain sesuai standar ASEAN.
"Dengan hal tersebut harapannya lulusan BSI tidak kesulitan untuk mencari kerja," ujarnya. Tidak cukup sampai situ. Peluang pasar bebas ASEAN juga harus ditangkap dengan jeli. Caranya dengan menjual hasil karya anak negeri di tengah gempuran produk global.
Demi menjawab tantangan itu, BSI membekalinya dengan pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan sudah ditanamkan BSI sejak tahun 2012. Kewirausahaan didorong lantaran diyakini bisa membuat masyarakat lokal bertahan.
Secara serius Naba mencanangkan 2-3 persen mahasiswa lulusannya menjadi wirausahawan. "Kita akan berupaya menaikkannya menjadi 5 persen pada tahun-tahun mendatang,” tuturnya.