Selasa 12 Aug 2014 13:02 WIB

Bandara Ngurah Rai Belum Operasionalkan Pendeteksi Ebola

Petugas membawa jasad korban Ebola dari rumahnya di Monrovia, Liberia, Rabu (6/8)
Foto: EPA/Ahmed Jallanzo
Petugas membawa jasad korban Ebola dari rumahnya di Monrovia, Liberia, Rabu (6/8)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, belum mengoperasionalkan alat pendeteksi suhu badan (thermoscanner) untuk mengantisipasi penyebaran virus Ebola.

"Sementara ini kami belum menginstal peralatan itu, tetapi langkah-langkah akan kami lakukan secara bertahap," kata Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, I Gusti Ngurah Ardita di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Kesehatan Pelabuhan untuk mengoperasionalkan alat tersebut.

Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap para penumpang yang baru tiba di bandara, termasuk berkoordinasi dengan sejumlah maskapai penerbangan yang lebih mengetahui kondisi penumpang.

"Sekarang kami melakukan monitoring kondisi penumpang dan memonitoring kejadian di luar yang berdampak terhadap penumpang di bandara," ucapnya.

Ardita mengatakan, meskipun belum ada penerbangan langsung dari negara endemi Ebola, seperti dari negara-negara Afrika Barat, pihaknya akan melakukan sejumlah antisipasi itu.

"Hingga saat ini di Ngurah Rai belum ada penumpang tiba yang terdeteksi Ebola itu," ujar Ardita.

Sejumlah negara di dunia kini menerapkan kewaspadaan terkait dengan merebaknya virus mematikan itu.

Jumlah korban tewas akibat virus Ebola, bahkan terus bertambah di Afrika Barat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat Ebola telah mencapai 1.013 orang.

Empat negara di Afrika Barat yang telah terjangkit virus mematikan itu yakni Liberia, Sierra Leone, Guinea, dan Nigeria.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement