REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Jalur tengkorak pantai utara (Pantura) Subang, Jawa Barat, meminta tumbal jiwa. Kali ini, nasib naas menimpa penumpang Bus Damri jurusan Kebumen-Bogor Nopol F 7809 AA. Bus tersebut menghantam truk pasir di Jl Raya Pantura, Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang.
Kasat Lantas Polres Subang, AKP Bariu Bawana, mengatakan ada dugaan sopir bus tersebut mengantuk. Akibatnya sopir tak bisa mengendalikan laju kendaraan yang menghantam bagian belakang truk yang sedang mengangkut pasir.
"Dalam kejadian itu, dua penumpang bus meninggal dunia," ujarnya kepada ROL, Selasa (12/8).
Kecelakaan maut itu, terjadi Senin sekitar pukul 23.30 WIB. Kronologisnya, Bus Damri Nopol F 7809 AA yang di kemudikan Khozin(47 tahun) datang dari arah Cirebon menuju Jakarta. Bus itu melaju di lajur cepat.
Sewaktu bermaksud pindah ke lajur lambat, bodi samping kanan tengah bus sepertinya menyerempet bagian pojok belakang kanan truk tronton Nopol B 9455 AA yang dikemudikan Ecep Suhyar (48 tahun). Sehingga, dua penumpang meninggal dunia dan lima lainnya menderita luka-luka.
Adapun korban yang meninggal dalam kejadian itu, Desi Karlian (18 tahun) dan Suriah (27 tahun). Keduanya, merupakann warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Korban meninggal dan luka-luka kemudian, dievakuasi ke RS Puriasih, Kecamatan Jatiasih, Kabupaten Karawang.
Sementara itu, Waud (40 tahun) penumpang Bus Damri yang selamat, mengatakan, kecelakan tersebut di duga akibat supir mengantuk. Sebab, sebelum kecelakaan, bus ini oleng. Kemudian, dalam hitungan menit terjadi kecelakaan tersebut.
"Kami sudah peringatkan supir sebelum kejadian untuk tetap konsentrasi dan menurunkan kecepatannya," ujarnya.