REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dua kabupaten di Provinsi Bengkulu yakni Kabupaten Muko-muko dengan sebagian daerah di Kabupaten Bengkulu Utara terancam pemadaman listrik akibat pengurangan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Pertamina kepada PLN.
"Di seluruh Bengkulu jaringan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sudah terintegrasi, kecuali tiga unit PLTD di Kabupaten Muko-muko dengan Bengkulu utara masih 'isolated'," kata Manager Area PLN Cabang Bengkulu, Joni, di Bengkulu, Selasa (12/8).
Dia mengatakan, pasokan BBM jenis solar dari Pertamina setiap harinya pada kondisi normal yakni sebanyak 60 kiloliter, namun mulai Agustus ini pasokan dikurangi hingga 50 persen, sehingga PLN hanya mendapatkan pasokan sebanyak 30 kiloliter.
"Kondisi ini memaksa kami mematikan listrik selama 12 jam per hari, karena kebutuhan solar untuk diesel selama 24 jam yakni 60 kiloliter," kata dia.
Oleh karena itu, sebanyak 40 ribu pelanggan PLN yang berada di dua kabupaten tersebut hanya bisa memanfaatkan listrik selama 12 jam per hari.
"Kondisi ini mulai diberlakukan pada Rabu besok (13/8) kami akan berupaya mengatur waktu pemadaman, sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas perkantoran seperti saat jam kerja, atau waktu sibuk lainnya," ucapnya.
Joni menjelaskan pihaknya juga telah mengupayakan solusi pengurangan pasokan listrik di daerah itu dengan berkoordinasi bersama pemerintah setempat.
"Kami sudah bicarakan dengan Bupati Kabupaten Muko-muko, di daerah itu ada perusahaan yang menggunakan diesel sendiri, jika perusahaan tersebut memiliki daya listrik berlebih, kami usahakan itu bisa dialirkan kepada pelanggan PLN yang tercakup di tiga unit PLTD yang tidak bisa beroperasi secara maksimal itu," katanya.
Sementara itu, tarif PLN untuk 40 ribu pelanggan yang terkena pemadaman tersebut tetap menggunakan tarif normal yang telah ditetapkan.
"Jika PLN bisa menggunakan dan memaksimalkan arus listrik perusahaan, bisa kita upayakan untuk menutupi waktu tiga unit PLTD PLN yang tidak beroperasi, dan tarif listriknya tetap, tidak dinaikkan dan tidak diturunkan," kata Joni.