Senin 11 Aug 2014 23:05 WIB

Warga Aceh Barat Alami Krisis Air Bersih

Krisis air bersih. Ilustrasi
Foto: Republika/Bowo S Pribadi
Krisis air bersih. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ratusan kepala keluarga berada di kawasan Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mengalami krisis air bersih akibat rusaknya pipa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh.

"Kemacetan air sudah lima hari, sejak tinggal disini masyarakat tidak ada sumber air lain selain pipa PDAM, meskipun ada yang membuat sumur tapi hanya beberapa rumah saja, airnyapun kuning," kata Anwar, salah seorang kepala keluarga di Meulaboh, Senin (11/8).

Mayoritas masyarakat berdomisili di kawasan setempat merupakan relokasi korban tsunami Aceh dan selama ini sering mengalami kemacetan air bersih yang disalurkan perusahaan pemerintah daerah tersebut.

Masyarakat setempat sudah hampir sepekan mengalami krisis air bersih namun pihak PDAM baru berupaya membantu penyaluran air bersih secara darurat sejak Minggu (10/8) dengan menggunakan satu unit mobil tangki.

Sementara itu Direktur PDAM Tirta Meulaboh Zuardi yang dikonfirmasi membanarkan adanya kemacetan air perusahaan akibat adanya kerusakan pipa di sejumlah titik karena terkena alat berat yang sedang melakukan pengerukan sisi badan jalan.

"Sejak kemarin kita sudah mulai menurunkan mobil tangki membantu secara darurat masyarakat yang saat ini tidak dapat disuplai air PDAM terutama yang berada di Blang Beurandang satu dan dua," katanya menjelaskan.

Zuardi menegaskan, kerusakan tersebut bukan karena faktor kesengajaan namun murni karena kecelakaan saat pengerukan sisi badan jalan yang menggunakan alat berat dari Jalan Sisiga Maga Raja Desa Lapang, Desa Leuhan sampai Desa Blang Beurandang.

Seluruh tim tehniks bersama pihak pemerintah sejak Senin (11/8) terus memantau perkembangan kebutuhan air masyarakat terutama jalur yang imbas dari kerusakan pipa PDAM Tirta Meulaboh.

Selain itu untuk memantau adanya kerusakan lain, pihak pemerintah sudah mengingatkan kontraktor yang sedang melakukan pengalian serta menempatkan petugas untuk memastikan hal itu.

"Suplai air ke Desa Blang Beurandang dari Beureugan, Kecamatan Kawai XVI karena itu jalur ini yang sedang mengalami kerusakan sementara untuk wilayah perkotaan dari suplai air dari Johan Pahlawan," imbuhnya.

Kata dia, maksimal target perbaikan selama satu minggu karena Pipa dan alat yang akan digantikan harus didatangkan dari Medan Sumatera Utara dan diharapkan masyarakat dapat bersabar karena pihak pemerintahpun tidak tingal diam untuk segara mengatasi hal ini.

"Kita masih menanti kedatangan pipa yang sudah kita pesan dari Medan, dalam beberapa hari ini juga kami akan berkerja semaksimal mungkin menyelesaikan persoalan ini karena kami juga tahu air adalah kebutuhan mendasar masyarakat,"katanya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement