Senin 11 Aug 2014 17:33 WIB

Pemkab Lombok Barat Fokus Benahi Destinasi Wisata

Sejumlah kapal bersandar di Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB.
Foto: ANTARA/Noveradika/ca
Sejumlah kapal bersandar di Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat fokus untuk membenahi destinasi wisata di daerahnya sebagai bentuk komitmen atas kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam memajukan pariwisata.

"Dari total anggaran di kami, hampir 80 persen untuk pembenahan destinasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat I Gde Renjana, di Gerung, Ibukota Kabupaten Lombok Barat, Senin.

Ia menyebutkan, ada 11 destinasi wisata yang akan dibenahi, diantaranya adalah menara pengawas Pantai Senggigi dan Pantai Induk.

Dua lokasi wisata itu ramai pengunjung dan sering terjadi insiden berbahaya, sehingga perlu menara pengawas. Fasilitas itu juga merupakan salah satu syarat obyek wisata internasional.

Destinasi lainnya adalah penataan pantai Cemara, penataan Taman Pura Lingsar, pengadaan fasilitas penunjang Gunung Jae tahap ketiga dan pembangunan fasilitas penunjang Gunung Pengsong tahap kedua. Selain itu, revitalisasi Pantai Kuranji tahap kedua.

Penataan Pantai Kuranji pada tahun lalu merupakan tahap pertama. Kemudian rencananya pada 2014, pihaknya akan melengkapi dengan berbagai penunjang seperti tembok dan bangunan untuk tempat penonton.

"Setelah semuanya lengkap nantinya akan diserahkan ke kecamatan dan desa untuk dikelola seara baik," ujarnya.

Obyek wisata Pantai Kuranji, kata Renjana, dicadangkan sebagai alternatif pertama ketika terjadi even besar. Misalnya, "Lebaran Topat" atau Lebaran Ketupat, sehingga tidak semua warga terfokus ke Pantai Senggigi.

"Pantai Kuranji juga menjadi alternatif untuk tamu kapal pesiar. Penumpang kapal pesiar punya waktu terbatas. Jadi dengan mengunjungi Pantai Kuranji, dia dapat kesenian, beli souvenir dan makanan tradisional," kata Renjana.

Kemudian pembenahan destinasi wisata yang menelan anggaran cukup besar, sambung Renjana, adalah obyek wisata Sesaot.

Alasan Pemkab Lombok Barat memfokuskan ke lokasi wisata alam tersebut dalam rangka menyambut "green tourism".

Menurut dia, wisatawan saat ini kecendrungan ingin melihat hutan dan bermain air.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan untuk mengelola lahan seluas satu hektare untuk area parkir. Selain itu, akan dimanfaatkan sebagai tempat kuliner tradisional yang higienis.

"Di obyek wisata itu, nantinya akan dibangun tempat penjualan kerajinan dan kolam renang serta infrastruktur jalan untuk memudahkan wisatawan menikmati panorama air terjun Semporonan," sebutnya.

Renjana menambahkan, pembenahan tersebut sudah disepakati dengan Pemprov NTB.

Dalam rapat koordinasi yang digelar setiap tahunnya, lanjutnya, pemerintah kabupaten/kota diminta untuk membenahi destinasi wisata, sedangkan provinsi fokus pada promosi untuk menarik wisatawan berkunjung.

"Pembenahan destinasi tersebut juga sudah dituangkan dalam imbauan Gubernur NTB. Bupati juga menginginkan hal itu," ucapnya.

Menurut dia, pembenahan destinasi memang sudah seharusnya dilakukan karena Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu tujuan utama wisatawan. Namun, upaya itu tentu dilakukan secara bertahap karena fiskal yang tersedia terbatas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement