Senin 11 Aug 2014 12:52 WIB

Polisi Cium Ada Indikasi Pergerakan ISIS di Senggigi

Red: M Akbar
Bendera ISIS
Bendera ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Jajaran Kepolisian Resor Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menemukan adanya indikasi pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kawasan wisata Senggigi.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lombok Barat AKBP Yulianus Yulianto, di Gerung, Ibu Kota Kabupaten Lombok Barat, Senin, menegaskan bahwa ada beberapa orang maupun kelompok yang akan menggabungkan dirinya menjadi bagian dari ISIS.

"Aktivitasnya mereka masih sebatas pertemuan dan itu dilakukan di Senggigi, sedangkan di daerah lain belum ada. Kami terus menggali informasi dari mereka yang sudah melakukan pertemuan," katanya usai menghadiri acara pelantikan dan pengambilan sumpah anggota DPRD Lombok Barat periode 2014-2019.

Ia mengatakan, personel intelijen saat ini terus bekerja melakukan pemantauan terkait adanya indikasi yang mengarah ke ISIS.

Namun, diharapkan dengan adanya imbauan yang sudah dilakukan oleh pemerintah maupun Polres Lombok Barat berupa spanduk di tempat publik, sehingga masyarakat tidak mudah mengikuti kelompok ISIS karena memang dari pemerintah Republik Indonesia sudah menyatakan kelompok tersebut dilarang berkembang.

Yulianus juga menegaskan, pihaknya belum bisa mengambil tindakan tegas terhadap adanya indikasi pengikut ISIS tersebut, karena baru sebatas aktivitas pertemuan dan belum mengarah pada tindakan melanggar hukum.

"Saat ini mereka hanya melakukan aktivitas berkumpul, sehingga belum dilakukan penindakan. Ada instansi terkait yang memiliki kewenangan untuk itu. Kami hanya memantau. Tapi apabila ada tindakan yang melawan hukum tentunya kami akan melakukan penindakan," tegasnya.

Ia menambahkan, sebagai langkah antisipasi berkembangnya ISIS, khususnya di Kabupaten Lombok Barat, pihaknya mengintensifkan kegiatan rutin, seperti melakukan operasi razia, baik pada siang maupun malam hari.

Upaya tersebut digelar di tiga zona yang sudah menjadi ketetapan Polres Lombok Barat, yakni zona utara, tengah dan selatan.

Menurut Yulianus, langkah tersebut dinilai cukup efektif untuk mempersempit ruang gerak kelompok-kelompok yang berniat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk organisasi ISIS.

"Tiga atau empat hari lalu, kami sudah melakukan razia di tiga zona tersebut dan ini cukup efektif mempersempit gerakan ISIS," ujarnya.

Yulianus juga menegaskan hingga saat ini belum ada aktivitas yang mengarah pada upaya pengibaran bendera ISIS maupun penempelan atribut-atribut organisasi yang diharamkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), tersebut di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

"Di Lombok Barat belum ada pengibaran atau penempelan stiker lambang ISIS di kendaraan. Tapi kami tetap melakukan pemantauan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement