REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran cawapres terpilih Jusuf Kalla (JK) masih belum terlihat kepada publik terkait dengan pembentukkan tim transisi sejak Senin (4/8). Selama ini yang terlihat tampil lebih dominan terkait tim yang bermarkas di Rumah Transisi itu adalah capres Joko Widodo (Jokowi). JK selama ini dikabarkan tengah berada di luar negeri.
Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk melihat pada motif JK untuk menjadi pendamping Jokowi. Ditambah, ia melihat, posisi tawar JK tidak sekuat saat masih 2004 atau 2009.
"Sekarang ini motif JK turun itu untuk final dedication in my life. Jadi dedikasi terakhir buat bangsa ingin tinggalkan jejak positif sebagai negawaran," kata dia.
Hamdi menilai, JK memosisikan diri sebagai mentor bagi Jokowi. Sehingga, ia melihat wajar ketika mantan wakil presiden periode 2004-2009 tidak terlalu tampil dominan. Ia pun meyakini JK tidak akan masalah melihat Jokowi yang belakangan lebih tampil terkait tim transisi.
"JK pun tidak terlalu masalah seperti Jokowi dominan. Saya (JK) akan jadi mentor baik, mewakili," kata Hamdi.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda menyebut belum mengetahui rinci mengenai pelibatan JK terkait dengan tim transisi. Namun, menurut dia, sebagai pasangan, seharusnya tetap ada kebersamaan.
"Idealnya, namanya berpasangan, dwitunggal, komunikasi harus berjalan lancar," kata dia, selepas acara diskusi di Cikini, Jakarta, Ahad (10/8).