Ahad 10 Aug 2014 19:48 WIB

Rehab Pasar Tradisional di Yogya Habiskan Rp 8,5 M

Rep: neni ridarineni/ Red: Esthi Maharani
Pasar tradisional.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta tahun ini akan merampungkan rehab tiga pasar tradisional secara besar-besaran. Ketiga pasar tradisional yang direhab ini adalah Pasar Telo Karangkajen, Pasar Kranggan dan Pasar Giwangan.

Pasar Telo merupakan pasar khusus yang menjual ketela dan ubi berbagai jenis, Pasar Kranggan merupakan pasar terbesar kedua setelah Beringharjo dan Pasar Giwangan merupakan pasar induk buah dan sayur.

Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Kota Yogyakarta, Hari Setyawacana mengatakan, untuk rehab tiga pasar tersebut Pemkot menyediakan dana Rp 8,5 miliar (M) melalui APBD setempat tahun ini.

"Lelang sudah kita lakukan dan pemenang tendernya sudah ada. Kita targetkan akhir tahun rehab ketiga pasar ini selesai," ujarnya, Ahad (10/8).

Menurutnya, dana sebesar itu dialokasikan untuk rehab Pasar Kranggan sebesar Rp 2,75 miliar, Pasar Telo Karangkajen Rp 2,465 miliar dan Pasar Giwangan Rp 3,29 miliar.

"Pasar Kranggan rehab yang dilakukan melanjutkan pembangunan tahun lalu, Pasar Karangkajen membangun pasar baru dan Pasar Giwangan untuk perluasan los dagangan pasar," ujarnya.

Selama proses rehab dilakukan kata dia,  pedagang akan difasilitasi dengan los sementara sehingga tidak mengganggu proses jual beli.

"Tujuan utama rehab ini adalah memberikan kenyamanan kepada pedagang dan konsumen saat berada di pasar tradisional. Kondisi pasar pun diharapkan semakin bersih dan tertata rapi," katanya.

Dibanding dengan tahun sebelumnya, alokasi untuk rehabilitasi pasar tradisional di Yogya naik signifikan.  Tahun 2012 hanya dua pasar, yakni Pasar Patangpuluhan dan Pasar Demangan sedangkan tahun 2013 hanya satu pasar yaitu Pasar Kranggan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement