Ahad 10 Aug 2014 17:56 WIB

NU Tolak Ideologi ISIS

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj berpidato saat Halal Bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, Ahad (25/8).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj berpidato saat Halal Bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, Ahad (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung meminta umat Islam mewaspadai jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia karena bertolak belakang dengan ajaran Islam secara umum.

"Kami mengecam dan menolak adanya paham dengan ideologi ISIS di Tanah Air karena dapat memecah belah umat beragama," kata Ketua PWNU Provinsi Lampung KH Soleh Bajuri di Bandarlampung, Ahad (10/8).

Ia menekankan kepada seluruh pengurus cabang NU yang ada di 15 kabupaten/kota se-Lampung agar dapat lebih intensif dan memproteksi setiap kegiatan dan gerakan yang mengatasnamakan Islam, khususnya di Provinsi Lampung.

Selain itu, pengurus cabang NU juga diminta agar organisasi kepemudaan NU yakni Ansor, IPNU dan Fathayat untuk lebih meningkatkan kepekaan dan kewaspadaan adanya paham ISIS yang sudah meresahkan masyarakat.

"Penyebaran paham radikal biasanya melalui sekelompok perkumpulan yang ada di desa-desa bahkan juga melalui perkumpulan yang ada di masjid dan mushala," ujarnya.

Ia menilai, paham ISIS merupakan militan radikal dan selalu menggunakan cara kekerasan serta memaksakan kehendak untuk mendapatkan sesuatu. Karena itu, NU Lampung menolak adanya paham itu karena bertolak belakang dengan ajaran Islam secara umum.

Soleh Bajuri mengatakan, PWNU secara resmi membuat pemberitahuan yang ditujukan kepada seluruh pengurus cabang di kabupaten/kota di Provinsi Lampung, terkait ideologi ISIS tersebut.

"Secara vertikal, PWNU akan mengeluarkan surat secara resmi untuk mewaspadai adanya faham ISIS yang radikal serta belakangan ini ramai diberitakan di media," ujarnya.

Menurutnya, paham ISIS khususnya di Provinsi Lampung belum ada tanda-tanda keberadaan kelompok radikal itu. Meskipun demikian, lanjutnya, semua pihak agar lebih meningkatkan kewaspadaan akan jaringan ISIS mengingat Provinsi Lampung dapat dikategorikan daerah rawan konflik.

"Lampung itu luas, oleh sebab itu, khususnya PWNU akan lebih protektif semua gerakan yang meresahkan masyarakat tidak terkecuali paham ISIS sendiri," katanya.

Ia mengimbau, agar seluruh elemen masyarakat selalu waspada dan berhati-hati serta mempelajari terlebih dahulu visi misi setiap organisasi yang mengatasnamakan aqidah Islam. "Kami berharap agar semua masyarakat lebih jeli dalam menerima ajaran yang mengatas namakan Islam untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Ketua PWNU Lampung itu mengatakan bahwa ini merupakan tugas bersama untuk menciptakan keharmonisan dalam beragama sesuai ideologi Indonesia yakni Pancasila.

Sementara itu, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Waykanan, Provinsi Lampung, A. Rokhim Sidiq mengatakan pihaknya secepatnya melakukan konsolidasi untuk menyikapi aliran yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Ia juga mengimbau, agar masyarakat ikut serta dalam mewaspadai paham radikal itu. "Ini tugas kita semua, bukan hanya tugas penegak hukum, jika masyarakat ikut berperan aktif, saya optimistis Lampung akan tetap aman dan tentram," katanya.

Ia menjelaskan, sesuai dengan tupoksi LDNU, pihaknya akan selalu meyerukan penolan ajaran di bawah naungan ISIS khususnya di Lampung secara menyeluruh. "Sesuai dengan tugas kami, LDNU akan selalu mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak terlibat ajaran radikal, bukan hanya ISIS semata," tambahnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement