REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Sebanyak Rp1,7 triliun lebih dana masyarakat yang tersimpan pada lembaga perbankan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, per Juni 2014.
Dana tersebut menurut Kepala Bankaltim Cabang Kabupaten Nunukan, Basran, berasal dari berbagai sektor profesi termasuk masyarakat yang bergerak dalam sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pengusaha konstruksi dan pegawai negeri sipil (PNS). Besarnya dana masyarakat daerah itu yang disimpan di lembaga perbankan menunjukkan tingkat kesejahteraan mengalami peningkatan dibandingkan pada waktu yang sama pada 2013.
Namun, lanjut Basran, jumlah kredit yang tersalurkan kepada masyarakat setempat hanya sebesar Rp 588 miliar yang sebagian besar disalurkan oleh Bankaltim Cabang Nunukan. Memerhatikan selisih antara dana yang masih tersimpan di lembaga perbankan dengan yang disalurkan dalam bentuk kredit masih cukup tinggi yakni Rp1,1 triliun yang menunjukkan selama ini masyarakat Kabupaten Nunukan lebih banyak yang menyimpan daripada yang menarik.
Basran menyebutkan, dari Rp 588 miliar dana yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit sekitar 60 persen melalui Bankaltim Cabang Nunukan dan sisanya dari lembaga perbankan lain di daerah itu.
Ia mengatakan, dari data yang diterima dari Bank Indonesia tersebut, besarnya dana yang tersimpan pada seluruh lembaga perbankan di daerah itu sebagian besar milik masyarakat dari kalangan menengah khususnya yang berprofesi pada sektor perikanan dan perkebunan. Lembaga perbankan yang beroperasi di Kabupaten Nunukan adalah Bank Mandiri, BRI, BNI 46, dan Bank Danamon.