Jumat 08 Aug 2014 21:17 WIB

Bandara Blimbingsari Akan Tambah Terminal Jet Pribadi

 Dua pesawat latih berada di Bandara Udara (Bandara) Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/7).
Foto: Antara/Seno S
Dua pesawat latih berada di Bandara Udara (Bandara) Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berupaya mengoptimalkan fungsi Bandara Blimbingsari. Kali ini pemkab berencana menambah fasilitas terminal untuk pesawat jet pribadi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam surat elektronik yang diterima Antara di Surabaya, Jumat, mengatakan, terminal khusus "private jet" diperuntukkan bagi pesawat-pesawat dengan kapasitas di bawah 30 tempat duduk.

Terminal tersebut dikelola oleh operator Fixed Base Operation (FBO) CEO Jetset. FBO adalah pihak komersial yang diberi izin untuk mengoperasikan sejumlah layanan di bandara, termasuk penyewaan pesawat.

Menurut bupati, operator CEO Jetset menyewa sejumlah fasilitas d Bandara Blimbingsari untuk dijadikan terminal "general aviation", yakni salah satu subsektor penerbangan yang antara lain melayani penerbangan pesawat jet pribadi dan pesawat pesanan.

"Terminal private jet di Banyuwangi ini untuk tahap awal tidak harus membangun apa-apa dulu. Operatornya akan memakai ruang VIP baru bandara sebagai lounge dan landasan Bandara Blimbingsari yang panjangnya 1.800 meter sudah cukup untuk pendaratan pesawat jet," katanya.

Presiden Komisaris CEO Jetset, Rendra Darmakusuma, menjelaskan layanan jet pribadi ini akan segera beroperasi di Banyuwangi paling lambat awal 2015. Saat ini, FBO terminal jet pribadi hanya ada di satu di Indonesia, yakni di Bandara Ngurah Rai, Bali.

"FBO di Indonesia hanya satu dan operatornya adalah asing. Pengembangan di Banyuwangi ini akan jadi pertama di Indonesia yang operatornya adalah putra Indonesia," kata Rendra, yang juga pengusaha asli Banyuwangi.

Mengenai alasan membuka terminal jet pribadi di Banyuwangi, Rendra menjelaskan bahwa potensi Banyuwangi cukup menjanjikan. Selain potensi pariwisatanya, perkembangan lalu lintas penerbangan ke daerah di ujung timur Pulau Jawa ini juga cukup cerah.

"Sudah ada dua maskapai yang melayani rute ke Banyuwangi dan itu salah satu pertanda bahwa geliat industri penerbangan di Banyuwangi sudah berkembang. Di samping juga ada hanggar sekolah penerbangan yang bisa dimanfaatkan," katanya.

Ia menambahkan FBO itu nantinya dilengkapi sejumlah fasilitas, antara lain jasa pemeliharaan pesawat, hanggar untuk ruang penyimpanan pesawat dan lounge.

"Ke depan, kami berencana memperluas hingga pemeliharaan helikopter," tambah Rendra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement