REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar memamerkan sejumlah produk ekspor pertanian Sulsel dalam pameran Agro Inovasi Teknologi Pertanian yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sulsel.
"Produk yang kami pamerkan antara lain kopi, rumput laut, jagung, kakao, dan damar, ini adalah produk ekspor yang telah tersertifikasi artinya telah memenuhi standar persyaratan ekspor international," kata staf Bidang Pengawasan dan Penindakan BBKP Alamsyah Umar di Makassar, Kamis.
Alamsyah mengatakan bahwa BBKP memiliki peran strategis dalam memastikan produk pertanian Sulsel bebas dari organisme yang dapat menjadi pembawa hama dan penyakit tanaman maupun ternak sehingga memenuhi persyaratan ekspor.
"Pada dasarnya tugas kami adalah memastikan agar hama dan penyakit tanaman atau ternak dari pulau atau negara lain tidak dapat masuk ke wilayah ini, dan sebaliknya jika ada hama atau penyakit dari sini juga tidak menyebar keluar," jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, Balai Karantina telah menempatkan petugasnya pada bandar udara atau pelabuhan yang memungkinkan lalu lintas tanaman atau hewan antar pulau atau antar negara.
"Saat ini kami menempatkan petugas di sekitar 13 lokasi di beberapa kabupaten/kota, diantaranya di Kota Makassar, Palopo, dan Pare-pare," katanya.
Alamsyah juga menjelaskan bahwa manusia merupakan vektor (pembawa) yang paling berbahaya karena dapat menyebarkan hama dan penyakit secara cepat, melampaui berbagai barier (penghalang) alami.
"Kadang dilakukan tanpa sadar, misalnya seseorang hanya karena melihat suatu tanaman indah lalu dibawa ke sini tanpa mempertimbangkan bahwa kemungkinan bersama tanaman tersebut juga ikut terbawa hama dan penyakit lain yang mungkin berbahaya," ujarnya.
Untuk itu, katanya, kesadaran masyarakat terkait hal ini perlu ditumbuhkan, dan media massa berperan penting untuk itu.