Kamis 07 Aug 2014 22:41 WIB

Aktivitas Gunung Slamet Masih Belum Reda

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Agung Sasongko
Gunung Slamet
Foto: Antara
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID,  PURBALINGGA -- Aktivitas vulkanik Gunung Slamet, masih belum reda. Sejak menjelang Lebaran hingga saat ini, gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut, secara periodik masih melontarkan material vulkanik berupa abu dan pasir. Hujan abu dan pasir ini, mencapai wilayah pemukiman terdekat dari puncak Slamet.

''Hujan abu dan pasir sudah terjadi beberapa kali di wilayah desa kami,'' kata Slamet Hardiansyah, petugas SAR Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, Kamis (7/8).

Dia menyebutkan, adanya peningkatan aktivitas Gunung Slamet, dirasakan sejak 4-5 hari menjelang Idul Fitri. Saat itu, warga melihat dari puncak Slamet kembali sering mengepulkan asap tebal. Terkadang, pada saat malam hari dan cuaca cerah, terlihat lontaran lava pijar di puncak Slamet.

Kemudian pada saat warga sedang melaksanakan shalat Ied, hujan abu dan pasir sempat turun cukup tebal di desa mereka. ''Sejak itu sudah beberapa kali desa kami mengalami hujan abu dan pasir. Namun sejak beberapa hari terakhir ini, hujan abu dan pasir sudah tidak terlalu tebal,'' katanya.

Warga di wilayah kaki Gunung Slamet lainnya, juga merasakan adanya peningkatan aktivitas tersebut. Seperti warga di Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang, juga kerap mendengar suara gemuruh dari puncak Slamet. ''Yang sering, suara gemuruh itu terdengar pada malam hari,'' kata Miran (42), warga setempat.

Meski demikian, umumnya warga di sekitar kaki gunung tersebut, belum menilai kondisi Gunung Slamet tersebut membahayakan. ''Wargak kami masih beraktivitas seperti biasa. Mudah-mudahan saja, aktvitas Gunung Slamet segera kembali normal,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement