''Sejak beberapa hari terakhir, sudah ada belasan calon penumpang yang menunjukkan KTP hasil scanner saat ditanya mengenai identitas oleh petugas stasiun,'' jelas Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Kamis (7/8).

Seperti di Stasiun Kroya Kabupaten Cilacap, dari pantauan pelaksanaan boarding di stasiun Kroya pada 4 dan 5 Agustus lalu, ditemukan 18 calon penumpang yang menyodorkan KTP palsu. Seluruhnya merupakan calon penumpang KA Serayu jurusan Purwokerto-Bandung.

Mereka diketahui menggunakan KTP hasil scanner, saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas boarding. Ketika petugas menanyakan KTP calon penumpang untuk dicocokkan dengan identitas dalam tiket, mereka menunjukkan KTP hasil scaner. Petugas mengetahui KTP yang digunakan merupakan KTP palsu, karena foto yang terdapat dalam KTP ternyata berbeda dengan foto calon penumpang.

''Terhadap para calon penumpang tersebut, petugas terpaksa mengambil tindakan tegas tidak mengijinkan mereka masuk peron stasiun. Tiket yang mereka gunakan dinyatakan hangus,'' jelasnya.

Surono menyebutkan, langkah tegas ini diambil sebagai pembelajaran agar masyarakat tidak membeli tiket melalui calo. ''Sesuai aturan yang ada calon penumpang harus menunjukkan ID resmi dan asli yang sesuai dengan tiket,'' jelasnya.

Dari keterangan calon penumpang tersebut, mereka membeli tiket dari calo dengan harga Rp 150 ribu. Hanya tiket yang dibeli dari calo ini, jauh lebih mahal dari harga tiket resmi jika beli di loket resmi atau lolet stasiun. Harga tiket KA Serayu dari Kroya menuju Bandung, hanya Rp 35 ribu.

Berdasarkan pemeriksaan di tiket tersebut, para penumpang tersebut membeli tiket dari calo yang ada di sekitar stasiun Gombong Kabupaten Kebumen. Hal ini karena kode pencetakkan yang ada pada tiket, menunjukkan tiket tersebut dicetak di stasiun Gombong.