Kamis 07 Aug 2014 08:13 WIB

Perolehan Devisa Kerajinan Bambu Naik

Membuat Lemang Bambu
Foto: antara
Membuat Lemang Bambu

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perolehan devisa, khusus dari aneka kerajinan berbahan baku bambu, di Provinsi Bali naik menjadi 10,8 juta dolar AS selama Januari--Mei 2014 jika dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar 2,3 juta dolar AS.

Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali yang menunjukkan kenaikan perolehan devisa hingga 365 persen itu memang masuk akal karena pesanan yang datang dari pasaran potensial Amerika, Jepang, dan Australia relatif cukup banyak, kata eksportir aneka kerajinan Bali Made Netra di Gianyar, Kamis.

Pusat kerajinan bambu di Desa Blega, Kabupaten Gianyar memang kelihatannya sepi kedatangan turis. Akan tetapi, kata dia, para mitra usaha mancanegara yang umumnya sudah pernah datang ke Pulau Dewata memesan barang bernilai seni ini lewat media eletronik.

Pengusaha luar negeri sekarang cukup mengirimkan surat elektronik (surel) untuk memesan barang yang diinginkan lengkap dengan desain yang sesuai selera pembeli dari negeri yang bersangkutan. Bahkan, jumlahnya sudah ditentukan, termasuk jangka waktu penyelesaiannya.

"Sekarang banyak konsumen mengirim permintaan lewat e-mail (surel, red.) dengan desain yang diinginkan dan jika diizinkan dilengkapi dengan arnamen yang dipadukan dengan muatan lokal, ternyata banyak diminati pembeli asing," tutur Netra bersemangat.

Ia menyebutkan banyak jenis pesanan perabot rumah tangga berbahan baku bambu yang dikapalkan ke pasaran mancanegara, seperti kursi, lemari, meja, tempat tidur, dan pembatas ruangan dari bambu diisi dengan anyaman rotan sehingga kelihatan unik dan antik.

Patung unik dan antik dari bahan baku akar bambu juga banyak peminatnya dari pasar mancanegara, terutama dari konsumen asal Prancis, Jerman, dan Belanda, di samping pembeli dari Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.

Patung dari akar bambu banyak diproduksi oleh perajin dari Kabupaten Bangli dengan berbagai aneka barang berupa binatang, bebek, topeng dengan muka manusia tua berjenggot, dan patung yang disesuaikan dengan bentuk bahan bakunya.

"Akar bambu biasanya tumbuh berumpun dan perajin yang kreatif mampu menciptakan akar tersebut dijadikan patung wayang atau binatang dengan cerita Tantri atau pewayangan lainnya sehingga banyak diminati konsumennya," tutur Netra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement