REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengklaim dapat mengurangi angka pengangguran dari daerah ini sekitar dua ribu orang setiap tahun.
"Perkiraan angka pengangguran di Bantul sekitar 26 ribu orang dan adanya kerja sama dengan provinsi lain juga program padat karya dalam penyediaan lapangan kerja, setidaknya ada pengurangan sekitar dua ribu orang," kata Kepala Disnakertrans Bantul Susanto, Rabu (6/8).
Menurut dia, angka pengangguran di Bantul setiap tahun bertambah karena adanya lulusan sekolah menengah atas (SMA) sederajat maupun lulusan perguruan tinggi (PT) yang belum langsung mendapatkan pekerjaan.
Namun demikian, kata dia secara angka pasti penambahan angka pengangguran tidak terdata, karena memang terutama lulusan SMA tidak melaporkan apakah melanjutkan pendidikan maupun langsung diterima kerja bukan melalui instansi tersebut.
"Tenaga kerja pengangguran di Bantul juga tidak semua melapor apakah bekerja apa melanjutkan sekolah, yang jelas kalau mereka mendaftar lowongan lewat fasilitasi dinas bisa terdata, namun di luar itu kami tidak bisa mendata," katanya.
Sementara, pengurangan tenaga kerja sekitar dua ribu orang per tahun ini, kata dia sebagian bekerja di perusahaan lokal, juga bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang garmen di luar daerah yang rata-rata butuh tenaga kerja wanita.
"Pada prinsipnya Bantul terbuka luas bagi pihak ketiga yang ingin mengembangkan usaha di Bantul, termasuk perusahaan luar daerah yang butuh tenaga kerja, untuk itu setiap ada lowongan kerja di perusahaan kami infokan lewat dinas," katanya.
Namun demikian, kata dia dalam mengurangi angka pengangguran di Bantul terdapat kendala di antaranya karena kurang minatnya angkatan kerja terhadap lowongan kerja yang dibutuhkan perusahaan yang diinformasikan.
"Sebenarnya lapangan kerja ada, bahkan banyak, akan tetapi minatnya yang kurang, misalnya posisi sales itu jarang diminati, padahal setiap perusahaan membutuhkan, dan sebenarnya kalau ditekuni tetap bisa menyejahterakan," katanya.