Kamis 07 Aug 2014 03:18 WIB

Tim Transisi tak Otomatis Masuk Kabinet

Presiden terpilih Joko Widodo bersama Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Presiden terpilih Joko Widodo bersama Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Kajian Trisakti Fahmi Habsyi menyatakan kesetujuannya dengan pendapat yang disampaikan Jokowi bahwa anggota tim transisi tidak serta merta masuk dalam kabinet.

"Publik dan parpol pendukung tidak usah risau, karena jadi lucu dan tidak masuk akal kalo anggota tim transisi minta jabatan menteri, analogi diberi amanat menyiapkan acara pernikahan lalu minta ikut jadi pengantin juga," kata Fahmi di Jakarta, Rabu (6/8).

Dia mengatakan, tim transisi menyiapkan arsitekur pembantu presiden. Tetapi, apabila kemudian paling depan minta jadi pembantu presiden, tentunya akan ada kepentingan akan muncul ketika berbicara arsitektur kabinet dan portofolionya.Jokowi, tim tra

"Sejak awal Jokowi-JK mengendepankan politik non-transaksional. Jadi Kantor Transisi dan tim pendukungnya dipastikan juga bukan ajang transaksional. Menteri itu hak prerogratif Jokowi-JK dan mereka berdua sudah paham soal itu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement