Rabu 06 Aug 2014 18:51 WIB

Subsidi Solar Dibatasi, Pengusaha Bersiap Evaluasi Tarif

Rep: c69/ Red: Joko Sadewo
Solar bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Solar bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Marketing Manager PT. Trans Geulis Indonesia yang menyediakan jasa shutttle tour dan travel Deden Amwar, mengatakan akan melakukan beberapa penyesuaian apabila pembatasan solar merambah ke Kota Bandung.

"Kurang lebih akan ada koreksi harga dan pengurangan ritase," ungkapnya,  ketika ditemui di kantornya, Jl. Dipatiukur No.57F, Kota Bandung, Rabu (6/8).

Ia menjelaskan ketika ada pembatasan solar bersubsidi maka harus ada penstabilan pembiayaan. Dalam hal ritase, idealnya Travel Geulis dalam sehari melakukan 5-6 kali ritase (rute pulang-pergi). Namun, dengan adanya pembatasan pihaknya jadi akan harus mengurangi hingga 4 ritase. Dampaknya, dari pengurangan satu ritase ini akan berpengaruh pada cost oprasional yang lain.

Ia sendiri belum bisa memperkirakan seberapa jauh pembatasan solar bersubsidi itu dalam kenaikan tarif penumpang. Untuk Travel Geulis sendiri saat ini diakuinya belum begitu cemas karena di wilayah Kota Bandung ketersediaan solar masih normal. Rute angkutannya sendiri masih di dalam kota, yaitu Jatinangor-Dipatiukur.

"Kita memang lewat tol, tapi selama ini kerja samanya dengan SPBU yang tidak di tol. Barangkali jaraknya hanya 47 km, Pasteur-Cileunyi deket, jadi langsung bablas aja," kata dia.

Jika akhirnya pembatasan itu akan diberlakukan di dalam kota, ia akui memang akan mengalami kerugian. Karena untuk pembatasan ritase memang sudah distandarkan demikian. Pihaknya pun justru ingin meningkatkan jumlah ritase, karena permintaan pasar yang sedang meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement