Selasa 05 Aug 2014 14:27 WIB

Pembatasan Penjualan Solar di DlY Hanya di Tiga SPBU

Rep: neni ridarineni/ Red: Esthi Maharani
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Foto: Republika/Prayogi
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya tiga SPBU yang dibatasi penjualan solara yakni di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul, masing-masing satu SPBU. Hal itu dikemukakan Marketing Branch Manager DIY dan Solo Freddy Anwar pada //Republika//, Selaa (5/8).

''Hal itu baru sebagai uji coba dan SPBUnya tidak berada di jalur utama dan di daerah nelayan seperti di Gunungkidul tidak ada pembatasan solar karena kebutuhannya kecil. Kalau yang dibatasi itu yang kebutuhan solarnya mencapai 10 juta liter per hari,''ungkap dia.

Saat ini di DIY ada 92 SPBU yang menjual solar bersubsidi, tetapi yang dibatasi penjualannya dari pukul 08.00-18.00 hanya tiga SPBU karena kebutuhan solar di DIY hanya kecil yakni 350 kiloliter per hari. Dia mengatakan pasokan solar maupun Bahan Bakar Minyak (BBM) lainnya baik premium bersubsidi maupun premium non subsidi, serta Pertamax tidak ada kendala.

Dia mengaku pada saat menjelang Lebaran hingga setelah Lebaran (H-10 sampai H+10) kebutuhan premium bersubsidi naik 30 persen dibandingkan hari biasa. Jika hari biasa kebutuhan premium bersubsidi mencapai 1500 kilo liter per hari, sehingga kebutuhan premium bersubsidi H-10 sampai H+10 sekitar 210 kilo liter per hari.

Demikian pula halnya kebutuhan Pertamax naik sekitar 70 persen. Kebutuhan Pertamax sehari-hari hanya sekitar 30 kilokalori liter. Sementara itu kebutuhan solar malah turun sekitar lima persen, karena tidak ada truk pasir maupun kendaraaan yang menggunakan solar bersubsidi yang beroperasi selama Lebaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement