REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69 tahun, penjual bendera mulai marak di sepanjang trotoar jalan raya, sejak Ahad kemarin. Para penjual biasanya merupakan penjual musiman yang memanfaatkan moment HUT RI.
Di sepanjang jalan Cileunyi-Cicaheum Bandung misalnya, terdapat belasan penjual bendera yang menjajakan dagangannya di trotoar jalan. Biasanya penjual hanya mengikat bendera di seutas tali yang membentang untuk menarik perhatian pengguna jalan raya agar terjual.
Sejak berakhirnya bulan Ramadhan dan memasuki bulan Agustus, para pedagang musiman ini mulai membuka lahannya untuk menjual bendera. Salahsatunya adalah Dasum Susanto (44), sehari-harinya ia hanya berjaga di warung nasinya saja, yang berada di Jalan Cinunuk. Namun memasuki musim 17 Agustus-an, ia mulai menjual bendera di depan warung nasinya.
Bendera yang dijual beragam rupanya. Ada bendera merah putih dengan ukuran berbeda-beda, bendera warna warni untuk menghias jalanan, atau bendera merah putih dengan lambang garuda sebagai backround panggung yang panjangnya bisa mencapai 10 meter.
Harga yang ditawarkannya pun beragam. Dari mulai lima belas ribu rupiah hingga dua ratus lima puluh ribu rupiah, tergantung jenis bendera serta ukurannya. Tak hanya bendera, Darsum pun menyediakan tiang bendera, dengan harga dimulai dari lima ribu rupiah hingga sepuluh ribu rupiah.
Dasum yang sudah 22 tahun berjualan musiman ini, mengaku medapatkan keuntungan yang cukup besar. Tahun lalu, Darsum bisa mendapatkan keuntungan sebesar dua juta lima ratus ribu rupiah selama kurang lebih dua minggu.
"Lumayan, ngambil setengahnya aja dari dijualnya, dua ratus lima puluhan lah ada taun kemarin", kata Dasum saat ditemui di tempatnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika