REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Ditinggal libur lebaran selama 10 hari, perkantoran Setda Kabupaten Semarang menjadi sasaran pencuri. Pelaku pencurian ini beraksi di ruang Bagian Kesra (Kesra) dan ruang Tata Pemerintahan (Tapem), di lantai dua gedung C lingkungan Setda Kabupaten Semarang.
Tercatat empat laci menja bendahara Bagian Kesra dan tiga laci staf Bagian Tapem dijebol pelaku. Beruntung tak ada barang berharga yang digondol pencuri.
Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kabupaten Semarang, Budi Kristiono mengatakan, aksi pencurian ini diketahui petugas kebersihan, pada Ahad (3/8). Saat itu petugas kebersihan akan membersihkan kedua ruangan tersebut. Karena esok harinya, sudah akan digunakan kembali oleh para staf.
“Awalnya, petugas kebersihan curiga, beberapa laci meja di ruangan ini sudah terbuka,” jelasnya, di Ungaran, Senin (4/9).
Petugas penjaga Keamanan Dalam (PKD) kantor Setda Kabupaten Semarang, kata Budi, terakhir mengecek ke-dua ruangan ini pada Jumat (1/8) lalu. Bahkan tidak ada tanda atau hal- hal yang mencurigakan. Karena pintu utama kedua ruangan ini masih dalam keadaan terkunci.
Pelaku menjebol empat laci meja bendahara di ruang Bagian Kesra dan tiga laci mejad ruang Bagian Tapem, di gedung C. Tidak ada uang maupun barang yang dibawa kabur pencuri. Sebab di laci tersebut tidak digunakan untuk menyimpan uang. Ia juga menengarai, pelaku diduga pencurian ini merupakan orang dalam.
“Selain tahu persis meja bendahara, pelaku masuk tanpa merusak pintu utama,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Kesra, Heru Purwantoro menambahkan, ada empat laci meja bendahara yang dicongkel pelaku. Namun tidak ada satupun barang berharga atau uang yang hilang. Karena bendahara tidak menyimpan uang di dalam laci mejanya.
Iapun mengamini ada kejanggalan di balik peristiwa ini. Sebab meski sejumlah laci dirusak dan dijebol paksa, pintu utama ruangan ini sama sekali tidak rusak.
“Saya juga sepakat pelaku merupakan orang yang sudah sangat paham situasi dan kondisi kedua ruangan tersebut,” tambahnya.
Plt Setda Kabupaten Semarang menambahkan, untuk mengantisipasi kejahatan serupa, pihaknya akan memperketat pengamanan. Selain memasang CCTV, pola pengawasan petugas PKD akan lebih diperketat. “Misalnya, meningkatkan patroli petugas keamanan,” katanya.