REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video ISIS yang masih tayang di situs Youtube menuai kritik. Atas kondisi tersebut, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Helmy Fauzi mendesak Kominfo melakukan pemblokiran secepatnya.
"Negara tidak boleh diam ketika media sosial dipergunakan untuk melancarkan propaganda mendukung terorisme. Pembiaran ini sungguh memprihatinkan," Helmy Fauzi di Jakarta, (3/8).
Dirinya mengaku heran sikap Menkominfo Tifatul Sembiring yang enggan menutup saluran propaganda terorisme. Sementara, jika terkait pornografi, menteri asal PKS tersebut sangat getol bertindak. "Kenapa soal porno saja yang sigap tapi kalau terorisme dan radikalisme berbasis agama kok melempem," cetus Helmy.
Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Jusuf Kalla ini menambahkan sudah semestinya Kominfo bergerak proaktif dalam upaya pencegahan aksi terorisme. Salah satunya dengan ikut memantau situs, akun dan video yang bisa dijadikan alat propaganda kelompok teror dan radikal. "Situs atau saluran media sosial yang disalahgunakan dan membahayakan kepentingan nasional semestinya tidak perlu lagi menunggu laporan keberatan dari
pihak lain," tegas Helmy dalam siaran persnya kepada ROL.
Ia menambahkan, sebagai ujung tombak pemerintah dalam urusan komunikasi dan informatika, posisi Menteri Kominfo tidak diam dan harus ikut membantu upaya pencegahan aksi terorisme. Sosok Menkominfo juga harus mempunyai sensitivitas untuk mengantisipasi pemanfaatan media sosial jaringan cyber oleh kelompok teror. "Memberantas terorisme itu membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk sikap proaktif Kemkominfo," tandas Helmy.