Ahad 03 Aug 2014 17:18 WIB

TNI yang Tertembak Kelompok Bersenjata Dioperasi

Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Pangkostrad Letjen Gatot Nurmantyo, dan Kapuspen Mayjen Fuad Basya.
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Pangkostrad Letjen Gatot Nurmantyo, dan Kapuspen Mayjen Fuad Basya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim dokter RS Tentara Marthen Indey Jayapura, belum mengoperasi Pratu Rois akibat serpihan peluru yang masuk ketubuhnya menyebar bahkan membuatnya mengalami luka dalam.

Informasi yang dihimpun Antara, Sabtu (2/8), menunjukan secara umum kondisi Pratu Rois stabil, namun tim dokter belum memutuskan kapan dioperasi karena harus melakukan observasi lebih lanjut guna memastikan letak atau posisi serpihan tersebut.

Selain itu serpihan peluru itu juga diduga menggenai bagian dalam tubuh Pratu Rois sehingga tim dokter masih berkonsultasi untuk memutuskan mana yang lebih dahulu ditangani.

Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Rikars Hidayatulah mengakui, korban Pratu Rois belum dioperasi untuk menggeluarkan proyektil peluru dari pantatnya karena tim dokter masih mengobservasi.

Dari hasil pemeriksaan sementara terungkap serpihan itu menggenai kandung kemih sehingga sebelum mengoperasi untuk menggeluarkan serpihan peluru harus memastikan langkah yang akan diambil tim dokter.

Dikatakan, selain mengalami luka tembak dibagian pantat, korban yang bertugas di Yon 756 Wamena itu diduga terkena serpihan di bagian dalam tubuh lainnya sehingga perlu penanganan khusus sebelum menggeluarkan sepihan proyektil.

"Sampai Sabtu belum dipastikan kapan korban menjalankan operasi untuk menggeluarkan proyektil yang menggenai pantatnya," kata Letkol Rikars seraya menambahkan, kondisi korban stabil.

Pratu Rois mengalami luka tembak saat kontak senjata dengan kelompok bersenjata di Pirime, Senin (1/8). Dalam kontak senjata itu lima anggota kelompok bersenjata dilaporkan tewas tertembak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement