REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Terminal bus Oebobo Kupang yang merupakan terminal antarkabupaten di daratan Pulau Timor bagian barat Nusa Tenggara Timur (NTT), tampak mulai ramai dipadati bus pada H+4 Idul Fitri, 1435 Hijriah.
Seperti disaksikan Sabtu, malam, antrean bus malam dengan tujuan Kupang-Atambua kembali memanjang sambil menawarkan jasa angkutan kepada para penumpang yang diantar keluarga.
"Kami mulai pasang antrean untuk menunggu penumpang non tiket yang memilih mendatangi terminal bus untuk menumpang kembali ke kampung halaman setelah libur Lebaran 2014," kata Andre Bria, pengemudi bus malam Sinar Gemilang.
Ia mengatakan, pihaknya mulai mengantisipasi arus balik Lebaran dengan melakukan operasi mulai malam ini, karena pada diperkirakan arus balik dengan transport darat mulai padat pada H+4 dan H+5 bertepatan dengan hari mulai kerja bagi PNS (4/8) yang mudik Lebaran untuk bersama keluarga di Kupang atau di Atambua pada H-3, pekan lalu.
Selain itu, kata Bria, pada H+6 juga merupakan hari bagi anak-anak sekolah yang mulai kembali ke Kupang untuk memulai aktivitas di sekolah seperti biasa.
"Kalau kami pasang malam ini, Sabtu (2/8) maka pada Senin, (4/8) subuh sudah kembali ke Kupang dengan membawa penumpang seperti PNS yang akan masuk kantor pada Senin (4/8) pagi," katanya.
Berbeda dengan Bria, Dominggo Antonio, pengemudi bus Kupang-Kefa, mengatakan, baru akan beroperasi pada H+5, karena pada saat itu, suasana mulai ramai menyongsong arus balik dari dan menuju KEfamenanu dan SoE ibu kota Kabupaten TimorTengah Selatan.
"Kami memilih pada beraktivitas pada H+5 seperti lasimnya seiap tahun hari raya Idul Fitri. Pada saat seperti itu merupakan puncak arus balik, sehingga dari aspek bisnis, sangat efektif dan efisien," kata pengemudi bus pagi Belu Expres.
Sementara itu, pemilik dan pengelola bus cahaya Biru, lintasan darat Pulau Timor Kupang-SoE dan Kefa, Teddy Leo, ketika dihubungi mengaku, para pengemudi dan kondektur bus sedang menikmati lebaran di kampung halaman.
"Mereka baru akan kembali pada tanggal 2 Agustus 2014, sehingga delapan bus Cahaya Biru itu baru beroperasi pada hari itu," katanya.
Sebelumnya pada puncak perayaan hari Idulfitri 1 Syawal 1435 Hijriah situasi di terminal bus Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sepi dari bus, meski ada pemudik yang antrian untuk berangkat.
Situasi ini, tidak lazim pada hari-hari menjelang Lebaran, dimana terminal bus antarkabuapaten dalam provinsi ini biasanya ramai dipadati bus dan pemudik dengan tujuan daratan Timor.
"Pemudik dengan tujuan SoE, kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Atambua Kabupaten Belu, saat itu mendatangi terminal ini, tetapi tidak ada bus yang parkir mencari penumpang," kata Inyo, pedagang makanan kecil di pinggiran terminal ini.
Sementara calon pemudik Nurhayati yang akan berangkat ke Kefamenanu, TTU untuk merayakan Idul Fitri bersama orang tua, mengatakan sepinya bus antarkabupaten dalam provinsi ini, baru terjadi hari ini.
"Mungkin saja, para pemiliki yang sebagian besar adalah kaum muslim, sehingga terjadi pada hari ini tidak mengoperasikan kenderaannya untuk melayani pemudik, karena puncak hari raya Idul Fitri," katanya.
Jhony Allen, sopir bus Cahaya Baru jurusan Kupang-SoE yang dihubungi terpisah mengatakan, tidak mengoperasikan bus seperti biasanya, karena menduga pada hari libur, apalagi bertepatan dengan pncak hari raya Idulfitri biasanya penumpang tujuan SoE sepi. Sehigga memutuskan untuk tidak parkir di terminal.
"Kalaupun ada penumpang yang mudik Lebaran ke SoE, jumlahnya tidak akan memenuhi kursi yang disediakan saat pergi maupun pulang, sehingga secara ekonomis, tidak menguntungkan," katanya.
Situasi serupa juga terjadi pada bus malam jurusan Kupang-Atambua, Kabupaten Belu yang nampak sepi di terminal Oebobo.