REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Ketua Kelompok Kerja Agama Majelis Rakyat Papua Samuel K Waromi berpendapat putra-putri terbaik dari wilayah itu layak untuk dipertimbangkan mengisi salah satu pos kementerian yang akan di bentuk oleh Presiden RI terpilih.
"Putra-putri Papua terbaik layak direkrut untuk masuk dalam Kabinet Jokowi-JK," kata Samuel kepada wartawan di Jayapura, Papua, Sabtu.
Ia mengatakan putra-putri terbaik asal Papua yang layak mengisi pos di kementerian tentunya mempunyai wawasan kebangsaan dan pandangan Bhineka Tunggal Ika yang baik
Mempunyai kecakapan dan sikap profesionalisme dalam bekerja, mampu mengayomi dan memahami serta menerjemahkan kebijakan yang dimaksudkan oleh Pemerintahan Jokowi-Jk mengenai pembangunan revolusi mental yang sempat digaungkan atau pun kebijakan yang diamanatkan.
"Anak-anak Papua sudah mampu. Dan saatnya diberikan kepercayaan yang lebih," katanya.
MRP, katanya, berkaca dari kegagalan implementasi Otsus selama 12 tahun, belum ada perkembangan yang signifikan tetapi dengan kepercayaan yang diberikan yakni amanat memegang suatu jabatan penting di Pemerintah Pusat bisa menunjukkan hal itu sebagai bagian dari proses kemajuan yang sedang dicapai.
"Orang-orang Papua sudah siap untuk direkrut dalam berbagai macam Kementerian, Dirjen, penukaran pegawai di 33 provinsi. Mengisi jabatan-jabatan penting di Pusat sehingga itu menunjukkan kita sebagai negara Bhineka Tunggal Ika," katanya.
Mengenai pos kementerian yang layak diisi oleh putra-putri Papua, kata Samuel yang juga ketua Sinode Persekutuan Gereja Betel Indonesia, seharusnya ada tujuh pos kementerian yang bisa diisi oleh warga terbaik dari provinsi paling timur Indonesia itu jika dibagi dalam tujuh wilayah adat setempat.
Tetapi katanya, hal itu tidaklah rasional mengingat bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan majemuk sehingga Presiden RI terpilih akan memilih dan memilah yang terbaik dan tepat untuk mengisi pos kementerian yang dimaksud.
"Jadi, kita rasionalkan saja, hanya tiga pos menteri yang pantas dan layak anak-anak Papua duduki yaitu Kementerian Pertambangan dan Energi, Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dan terakhir Kementerian Percepatan Pembangunan dan Otonomi di Papua," katanya.
Sementara itu, salah satu tokoh pemuda Papua Hendrik Yance Udam menyampaikan jika Jokowi-JK mempercayakan warga dari provinsi paling timur Indonesia itu untuk duduk dalam kabinetnya, maka hal itu harus benar-benar diwujudkan dengan memberikan kesempatan kepada anak asli Papua.
"Anak asli Papua itu, hitam kulit, dan keriting rambut. Bukan orang-orang yang sudah lama mengabdi, bekerja di atas tanah Papua, tapi Pak Jokowi-JK berikan hak itu kepada anak asli Papua, agar kami juga merasakan keberpihakkan seperti yang dilakukan Pak SBY," tambahnya.