REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Rumah keluarga korban "open house" Wakil Presiden terpilih HM Jusuf Kalla sepi, setelah pemakaman Harni Daeng Ngintang (40) yang merupakan korban kedua, setelah kematian korban pertama Dika (11).

"Pak Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto dan wakilnya Syamsu Rizal sudah datang melayat kemarin, namun pihak keluarga JK belum kami lihat, mungkin diwakilkan," kata keponakan korban, Jumriah di Makassar, Sabtu.

Menurut dia, tantenya yang berdomisili di kompleks kusta Jl Dangko, Jongaya, Makassar, meninggal dunia pada Jumat (1/8) setelah mengalami kritis akibat terinjak-injak oleh ribuan warga yang berebut sedekah Rp 50.000 di kediaman JK pada H+1 lebaran.

Ditubuh korban kedua dari "open house" JK itu terdapat luka-luka lebam akibat terinjak-injak dan setelah kejadian itu tidak pernah sadarkan diri hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah disemayamkan di rumahnya, jenazah Harni pun dikebumikan seusai shalat Jumat di pekuburan warga kompleks Kusta Jl Dangko, Makassar.

Sementara korban pertama "open house" JK Dika (11) telah dikebumikan pada Selasa (29/7) beberapa saat setelah kejadian nahas tersebut.

Baik rumah keluarga Harni maupun Dika, diakui keluarga masing-masing tidak ada lagi pejabat yang mengunjungi menyampaikan belasungkawa atau memberikan dukungan moril dan materil pada acara taksiah.

"Kami hanya mencoba mengikhlaskan semua kejadian ini dan mengambil hikmahnya, semoga tidak ada lagi kejadian serupa," ujar salah seorang anggota keluarga Dika, Rustam.

Ikuti Whatsapp Channel Republika