Jumat 01 Aug 2014 18:38 WIB

Cegah Diare Usai Lebaran, Perhatikan Pola Makan

Makanan. Ilustrasi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Makanan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengimbau warga daerah setempat untuk mewaspadai penyakit diare yang biasanya marak usai Lebaran.

Kepala Humas Dinkes Jember Yumarlis di Jember, Jumat, mengatakan jumlah penderita diare selalu meningkat pascalebaran setiap tahun, sehingga pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit dipadati pengunjung yang hendak berobat jalan.

"Biasanya usai Lebaran, kasus diare di sejumlah daerah meningkat karena banyak warga yang makannya tidak terkendali dan menyantap makanan yang ada di meja makan saat silaturahim ke sanak saudara," katanya.

Menurut dia, penyebabnya penyakit itu, adalah perubahan pola makan. Biasanya, katanya, warga menyantap makanan yang dihidangkan pada saat Idul Fitri yang cenderung mengandung santan, sehingga perut yang awalnya terbiasa berpuasa menjadi kaget dengan banyaknya makanan yang dicerna saat Lebaran.

"Saya imbau warga tetap mengontrol makanan yang tersaji di meja makan karena kondisi lambung usai Lebaran masih dalam proses menyesuaikan diri setelah berpuasa," katanya.

Gangguan pencernaan, kata dia, bisa terjadi karena pencernaan seseorang sebelumnya menjalani puasa kemudian mengonsumsi berbagai macam makanan dan minuman dalam jumlah yang berlebihan.

"Biasanya gejala yang menyebabkan masalah pencernaan, seperti sakit perut, mulas, nyeri, dan kembung yang berujung pada masalah buang air besar berlebihan dan menyebabkan diare," ujarnya.

Kendati demikian, kata dia, banyak warga yang mengabaikan penyakit diare karena penyakit tersebut tidak menyebabkan risiko kematian dan mereka akan ke puskesmas atau rumah sakit kalau sudah dalam kondisi diare yang kritis.

"Kami sudah minta pihak puskesmas dan rumah sakit untuk siaga menerima pasien yang terserang diare usai Lebaran dengan menyiapkan stok obat yang cukup," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement