Jumat 01 Aug 2014 08:50 WIB

Wahana Permainan 'Suroboyo Carnival' Terancam Ditutup

Pemkot Surabaya
Pemkot Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mengancam akan menyegel wahana mainan baru Suroboyo Carnival Night Market (SCNM) jika usaha tersebut terbukti tidak dilengkapi perizinan seperti analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) terkait lalu lintas dan pariwisata.

"Hari Senin (4/8), kami akan koordinasi dengan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) lainnya seperti Dinas Perhubungan, Badan Lingkungan Hidup, Satpol PP. Kalau tidak ada izin pariwisata dan lainnya, ya pasti akan di 'police line'," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Erick Cahyadi di Surabaya, Jumat.

Erick menjelaskan proses pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk Suroboyo Carnival sempat lama belum keluar karena analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) nya belum selesai. Dokumen Amdal tersebut yang membuat adalah investornya sendiri.

"Tapi saat ini Amdal-nya sudah selesai sehingga surat IMB-nya juga baru diterbitkan," katanya.

Namun demikian, lanjut dia, setelah IMB keluar bukan berarti wahana itu bisa langsung beroperasi. Hal ini dikarenakan masih ada tahapan lagi yakni mengurus izin gangguan (HO) dan izin pariwisata.

"Untuk Suroboyo Carnival sudah ada IMB-nya. Hanya saja, kalau dilihat dari pernyataan Dishub, rekomendasi Amdal Lalu Lintas yang diajukan kepada investor tidak sesuai dengan kenyataan. Sehingga Dishub bisa menutupnya," katanya.

Seperti halnya, lanjut dia, untuk lahan parkir yang direkomendasikan untuk ratusan mobil, namun kenyataanya hanya cukup untuk puluhan kendaraan. 

"Seandainya akses menuju wisata itu tidak ditutup berarti sudah ada koreksi dari Dishub," katanya.

Mengenai adanya lobi-lobi yang dilakukan pihak manajemen perusahaan terhadap pihak-pihak terkait yang mengurus perizinan, Erick membantahnya. "Saya jamin tidak ada lobi-lobi. Siapa yang bisa melobi saya kalau tidak benar," katanya.

Direktur Operasional Surabaya Carnival Slamet sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya sudah melengkapi perizinan yang ditentukan Pemkot Surabaya.

"Ini salah komunikasi saja. Memang ada kekurangan yang belum dilakukan seperti membuat trotoar di depan karena waktunya mepet menjelang Lebaran. Sedangkan untuk lahan parkir telah disediakan 6 hektare untuk ratusan mobil," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement