REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ramainya wisatawan di kawasan Lembang, Bandung Barat rupanya tidak disikapi dengan tersedianya lahan parkir yang mencukupi, seperti objek wisata De'Ranch.
Minimnya lahan parkir tersebut dikeluhkan warga sekitar. Hal itu dikarenakan banyaknya kendaraan wisatawan yang terparkir di pinggir jalan sehingga mempersempit badan jalan di Jalan Maribaya tersebut.
Sempitnya badan jalan mengakibatkan semakin tersendatnya lalu lintas di lokasi tersebut, apalagi di musim liburan seperti ini. Usman (34), warga Deda Kayuambon, Lembang, mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi sejaka awal libur Lebaran tahun ini.
"Kondisi macet seperti ini bikin repot, karena saya butuh waktu tiga kali lipat untuk ke Pasar Lembang," ungkapnya, Kamis (31/7).
Biasanya, kata dia, untuk sampai ke Pasar Panorama Lembang hanya diperlukan waktu kurang dari 10 menit. Namun, saat libur Lebaran ini dia harus menghabiskan waktu selama hampir setengah jam dengan menggunakan sepeda motor.
Kondisi seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena menurur Usman, bila pihak pengelola objek wisata bisa mencarikan solusi lahan parkir tambahan dan melakukan koordinasi dengan warga sekitar.
Hal tersebut juga dirasakan Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan. Dia mengaku sering merasa kesulitan untuk menangani permasalahan parkir yang menyebabkan wilayahnya selalu mengalami kemacetan.
"Kami sudah berupaya untuk mengurai kemacetan. Namun, karena banyaknya objek wisata ditambah minimnya kantong parkir yang tersedia menyebabkan banyak kendaraan yang terparkir di pinggir jalan," kata dia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya telah mengundang para pengelola objek wisata di kawasan Lembang dan sekitarnya dalam rapat koordinasi dan juga pembicaraan terkait lahan parkir.
Namun, perwakilan yang datang untuk koordinasi tersebut bukanlah orang yang bisa dengan segera mengambil keputusan. "Hanya beberapa perwakilan saja yang datang. Jadi, imbauan kami tak sampai pada mereka," kata Erwin.