REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Polres Pamekasan, Jawa Timur, menangani kasus "carok" yakni perkelahian dengan menggunakan senjata tajam celurit, pada saat Lebaran.
"Lokasi carok di Desa Campor, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Selasa pagi, dan menyebabkan seorang warga bernama Seki (50) tewas," kata Kapolres Pamekasan Nanang Chadarusman, Rabu (30/7).
Lawan carok Seki kini masih dalam pengejaran petugas, karena setelah kejadian pelaku langsung kabur. Belum diketahui motif carok antarwarga Desa Campor, Kecamatan Proppo itu, namun kabar yang berkembang di masyarakat karena faktor selingkuh.
Polisi, kata Kapolres, telah mengamankan sejumlah barang bukti (BB) dalam kasus itu, di antaranya bekas bercak darah pada baju yang digunakan korban.
Korban carok yang meninggal dunia itu dikenal sebagai dukun di desa dan banyak didatangi orang untuk berobat alternatif.
"Saat ini kami telah memerintahkan petugas dari Polsek Proppo, untuk terus memantau situasi disana, karena keluarga korban tidak terima dan kabarnya berencana balas dendam," kata Kapolres Nanang Chadarusman menjelaskan.
Kasus carok di Pamekasan ini merupakan kali kedua dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Sebelumnya, carok juga terjadi di Pamekasan dengan korban meninggal dunia satu orang, dan pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi untuk menjalani proses hukum.
Kasus carok di Pamekasan sudah sering terjadi dengan berbagai penyebab. Tahun 2006 kasus carok juga pernah terjadi di Desa Bujur Tengah Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Tujuh orang tewas dan sembilan orang lainnya luka berat dalam kejadian itu. Penyebabnya karena berebut lahan.
Selain masalah lahan pertanian, penyebab carok yang biasa terjadi di Pamekasan karena selingkuh dengan istri orang.