REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kekerasan berkepanjangan di Tanah Papua akan menjadi tantangan tersendiri bagi presiden baru Indonesia. Demikian disampaikan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro.
Siti Zuhro berpendapat, strategi yang ditempuh Presiden Susilo Bambang Yudhoyno (SBY) selama ini belum efektif menyelesaikan problem kekerasan di Indonesia Timur itu. Menurut Siti Zuhro, apa yang dilakukan SBY selama ini hanya sebatas menjaga stabilitas politik dan keamanan, tapi belum masuk pada tataran terobosan.
“Badan-badan yang dibentuk hanya mersespon, yang lebih kita butuhkan adalah antisipasi. Sudah saatnya pemerintah mulai memikirkan cara solutif, jangan hanya seperti pemadam kebakaran yang bereaksi kalau ada masalah,” ujar Siti Zuhro, dihubungi Selasa (29/7).
Menurut Siti Zuhro, kasus tewasnya dua prajurit polisi oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Lanijaya, Papua, Senin (28/7) menunjukan belum ada kemajuan berarti dalam penyelesaian konflik di sana.
“Dari perspektif mereka, mereka belum puas. Perubahan yang dijanjikan tidak menetes sampai ke bawah. Ini daerah rawan, ada masalah yang harus dituntaskan pada semua bidang,” ujar dia.