REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG TUA -- Masyarakat dari sejumlah desa di kawasan Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara mengalami kekeringan akibat musin kemarau yang melanda daerah sejak sekitar lima bulan lalu.
Menurut Banuaran Harahap, warga Desa Paolan, Kecamatan Halongonan, Padang Lawas Utara di Gunung Tua, musim kemarau yang melanda dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan sumur milik warga banyak yang kering.
Kekeringan tersebut semakin dirasakan dalam beberapa hari terakhir. Terutama beberapa hari jelang perayaan Idul Fitri 1435 Hijriyah.
Akibat kekeringan tersebut, masyarakat tak dapat memanfaatkan sumur di tempat tinggal masing-masing. Karena tidak memiliki debit air sama sekali.
Sumur milik masyarakat baru memiliki debit jika kedalamannya ditambah beberapa meter. Meski air yang akan dihasilkan tidak terlalu banyak sebagaimana yang diharapkan.
Untuk kebutuhan mandi dan cuci, masyarakat terpaksa memanfaatkan sungai yang ada di sekitar desa. Meski harus memanfaatkan bersama warga yang lain.
"Kekeringan ini sudah lama, tetapi dalam beberapa hari terasa lebih parah," katanya.
Pantauan di kawasan Gunung Tua, masyarakat banyak terlihat mandi di sungai dengan alasan sumur di rumah telah kering.
Salah satu sungai yang banyak digunakan warga untuk mandi dan mencuci adalah Sungai Batang Galoga yang terletak di perbatasan Desa Paolan dan Desa Pangirkiran.
"Kami terpaksa mandi di sini karena sumur di rumah tidak ada air," kata Boru Siregar, warga Desa Batang Baruarar yang ikut mandi Sungai Batang Galoga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika