Senin 28 Jul 2014 07:20 WIB

Satelit NOAA-18 Deteksi 73 'Hotspot' di Sumatra

Titik panas kebakaran hutan di Sumatra
Foto: ANTARA
Titik panas kebakaran hutan di Sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit NOAA-18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura kembali mendeteksi adanya 73 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatra, dan terbanyak masih di Provinsi Riau yakni 38 titik. "Itu merupakan hasil pantauan satelit pada Minggu (27/7) sore," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul Amri Ahad (27/7) malam.

Ia mengatakan sebanyak 38 titik panas itu terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni mencapai 20 titik. Kemudian di Kabupaten Kampar ada empat titik dan di Rokan Hulu serta Kota Dumai masing-masing tiga hotspot. Titik panas juga terdeteksi berada di Kabupaten Pelalawan yakni dua titik dan di Kabupaten Indragiri Hulu serta Kuantan Singingi masing-masing satu hotspot.

Berbeda hal dengan Satelit Modis Terra dan Aqua dimana pada Ahad (27/7) pukul 17.07 WIB hanya merekam keberadaan 16 titik panas di Riau. Terbanyak menurut satelit itu masih di Rokan Hilir yakni delapan titik dan di Rokan Hulu enam titik serta di Kabupaten Kampar ada sebanyak dua titik panas. Titik panas tersebut dari suhu udara di atas 40 derajat Celsius yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

Sepanjang 2014 di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau telah terjadi peristiwa tersebut, mengakibatkan sedikitnya 25 ribu hektare hutan dan lahan hangus dan menghasilkan asap yang mencemari ruang udara di sebagian wilayah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement