Senin 28 Jul 2014 21:35 WIB

Masyarakat Lombok 'Serbu' Operasi Pasar Daging Sapi

Daging Sapi
Foto: Republika/Prayogi
Daging Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Masyarakat Lombok Barat dan sekitarnya "menyerbu" Rumah Potong Hewan Banyumulek untuk membeli daging sapi dengan harga lebih murah dibandingkan yang dijual di pasar tradisional.

"Ini hari terakhir kami menggelar operasi pasar daging sapi dengan harga terjangkau. Banyak masyarakat dari Lombok Barat dan Kota Mataram datang untuk membeli," kata Direktur Utama PT Gerbang NTB Emas (GNE) Zainul Aidi di Lombok Barat, Minggu.

PT GNE merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang diberikan kewenangan untuk mengelola RPH Banyumulek, yang ada di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat.

Zainul mengatakan kegiatan operasi pasar daging sapi sudah dilakukan selama Ramadhan, dengan jumlah sapi yang dipotong antara tujuh hingga 10 ekor per hari.

Daging sapi yang sudah dipotong kemudian dijual ke masyarakat umum dengan harga mulai dari Rp95 ribu per kilogram (kg) untuk kualitas super, sedangkan kualitas sedang Rp80 ribu/kg. Harga itu jauh lebih rendah dibandingkan yang ditawarkan pedagang di pasar tradisional sebesar Rp115 ribu hingga Rp120 ribu/kg.

"Namun hari ini kami naikkan harganya paling tinggi menjadi Rp97 ribu/kg, karena harga di pasar tradisional juga sudah naik tinggi, yakni mencapai Rp150 ribu/kg," ujarnya.

Sapi-sapi yang dipotong untuk operasi pasar daging sapi, kata dia, didatangkan dari Pulau Sumbawa, NTB, karena harga ternak ruminansia dari daerah tersebut relatif lebih murah dibandingkan di Pulau Lombok.

Selain itu, ketersediaan sapi di Pulau Sumbawa, juga relatif banyak karena sistem pemeliharaannya secara liar. Berbeda dengan di Pulau Lombok yang dikandangkan.

Menurut Zainul, upaya menyediakan daging sapi dengan harga terjangkau selama Ramadhan, sebagai bentuk peran perusahaan daerah dalam rangka meredam ulah spekulan yang ingin mengambil keuntungan besar pada saat kondisi psikologis permintaan pasar sedang tinggi.

Melalui operasi pasar ini masyarakat diberikan kesempatan untuk mendapatkan daging sapi berkualitas aman sehat utuh dan halal (Asuh) dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar.

Setiap masyarakat tidak boleh membeli dalam jumlah banyak untuk mencegah terjadinya aksi ambil untung dengan menjual kembali.

"Makanya GNE tidak melayani jagal tapi langsung konsumen akhir. Dan kami juga membatasi pembelian agar tidak ada lagi orang yang mengambil keuntungan," kata Zainul.

Operasi pasar selama Ramadhan, kata dia, juga dalam rangka mencapai target pemotongan sapi sebanyak 2.500 yang dibebankan kepada GNE oleh Pemprov NTB sepanjang 2014. "Kami diberikan kuota sebanyak itu. Insyaallah bisa tercapai," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement