Sabtu 26 Jul 2014 15:37 WIB

DKI Target Stadion BMW Rampung 2017

Rep: c63/ Red: Mansyur Faqih
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pemprov DKI Jakarta menargetkan proyek pembangunan Stadion Bersih Manusiawi Berwibawa (BMW) dapat selesai pada 2017. Target itu ditetapkan tepat setahun sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018.

Rencananya, Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen empat tahunan tersebut.

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Ratiyono mengatakan, saat ini tengah berupaya melakukan percepatan pembangunan proyek tersebut. Proses perizinan yang menjadi kendala selama ini juga akan segera selesai.

Ratiyono mengatakan, salah satu penggugat lahan tersebut juga sudah mencabut gugatannya. Sedangkan satu penggugat lainnya, hingga saat ini juga telah beberapa kali tidak memenuhi panggilan.

"Memang milik pemda, walau pun sudah ada yang disertifikat mau pun tidak. Tapi pada hakikatnya itu milik pemda," kata Ratiyono di Balai Kota, Jumat (25/7). 

Rencananya, groundbreaking stadion yang rencananya berkapasitas 50 ribu penonton itu akan dilakukan pada kuartal IV tahun ini. Namun, hingga saat ini belum diumumkan perusahaan mana yang akan membangun stadion tersebut.

Meski pun tidak berkapasitas besar, Ratiyono mengatakan, stadion tersebut akan dibangun bertaraf internasional dengan menggunakan standar FIFA.

"Itu final Brasil kemarin saja enggak begitu banyak, yang penting megah dan modern," ujar dia.

Pembangunan stadion yang menelan anggaran sekitar Rp 50 miliar itu juga sudah didukung oleh gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, setelah bertemu dengan wakil gubernur, proses pembangunan akan segera dikebut.

"Pak Ahok minta kerjain dengan cepet, kita terjemahin. Pasti kita akan dengan cepet, 2018 Asian Games, 2017 kita uji coba dulu stadionnya," ujar Ratiyono.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan seluruh pengoperasian dan pemeliharan stadion itu akan diserahkan kepada PT Jakarta Propertindo selaku BUMD yang bergerak di sektor pembangunan.

"Kita juga khawatir dengan stadion begitu besar dan megah, nanti pengoperasiannya dan biaya pemeliharaannya gimana? Makanya lebih baik kita tugaskan Jakpro yang mengelola itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement