REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengajak masyarakat kembali bersatu setelah sekian lama terjadi perbedaan mendukung dan memilih presiden/wakil presiden Indonesia pada Pemilihan Umum Presiden 2014.
"Semuanya harus menyatu kembali sebagai bangsa Indonesia," kata Gubernur Jabar dalam acara 777 hari lagi menggelar Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2016 di Gedung Sate, Bandung, Kamis.
Ia menuturkan, hakikatnya pelaksanaan pilpres untuk memilih pemimpin bertujuan membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Presiden yang terpilih, kata dia, tentu untuk kebaikan seluruh rakyat Indonesia tanpa ada diskriminasi.
"Pemimpin Indonesia mengayomi masyarakat tanpa diskriminasi, semua etis semua ras," kata politisi PKS itu.
Menurut dia, pilpres yang diikuti dua pasangan calon presiden berlangsung cukup menegangkan bahkan menjadi perhatian dunia.
Meskipun menegangkan, kata Heryawan pelaksanaan pilpres yang berlangsung pada bulan ramadhan berlangsung aman.
"Pesta demokrasi terjadi di bulan suci Ramadhan, alhamdulillah tidak terjadi apa-apa dan situasinya adem ayem saja," kata Heryawan dihadapan insan pers.
Heryawan merupakan Ketua Tim Pemenangan calon Presiden/Wakil Presiden Prabowo-Hatta wilayah Jabar pada pilpres 2014.
Prabowo-Hatta mampu memperoleh suara unggul di Jabar dengan meraih 14.167.381 suara atau 59,78 persen, sedangkan calon lain Jokowi-JK meraih 9.530.315 suara atau 40,22 persen.
Sedangkan secara nasional hasil pleno KPU Pusat mengumumkan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih periode 2014-2019.
Jokowi-JK memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 atau 46,85 persen.