REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membantah informasi yang beredar di media sosial terkait penghitungan Pilpres 2014, versi Polri.
''Beredarnya info di media sosial, adanya info hasil penghitungan Polri, itu tidak benar, jadi Polri tidak pernah merilis data hasil penghitungan Pilpres,'' kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas, Brigjen Boy Rafly Amar, Rabu (23/7).
Namun, Boy mengakui, personel melakukan proses pencatatan, dan bukan dalam konteks rekapitulasi. Hasil proses pencatatan tersebut hanya untuk kebutuhan internal Polri.
Boy meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan isu tersebut. Jika ada penghasutan, Polri berharap agar dicerna sedemikian rupa agar tidak terprovokasi.
''Kami berharap ada upaya kualifikasi terlebih dahulu, kita harap agar tidak langsung merespon, seperti ajakan dan tindakan,'' kata dia.
Boy menjelaskan, ketidakpuasan dan kejanggalan dalam Pilpres 2014, bisa diselesaikan dengan cara hukum. Boy menjelaskan, upaya hukum dilakukan untuk keamanan dan ketertiban berikur prosedur yang digunakan.
Boy mengatakan, suasana hingga kini terhitung kondusif, dan Polri akan mengawal sesuai prosedur hingga pelantikan Presiden masa bakti 2014-2019.