Selasa 22 Jul 2014 13:40 WIB

Presiden: Penggantian KSAD tak Terkait Pilpres

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Fernan Rahadi
KSAD Jenderal Budiman
Foto: Tniad.mil.id
KSAD Jenderal Budiman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha memberi tanggapan terkait penggantian Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Budiman oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.  Menurut Julian, penggantian KSAD telah lama dipertimbangkan Presiden lantaran Budiman akan memasuki masa pensiun pada September 2014.

"Proses awalnya diiusulkan oleh Panglima TNI kepada Presiden tentang pertimbangan pemberhentian dan nama calon pengganti.  Tentu, usul pemberhentian dan atau penggantian tidak harus dilakukan pada tanggal saat pensiun seorang kepala staf angkatan," kata Julian kepada wartawan melalui pesan singkat, Selasa (22/7).

Lebih lanjut, Julian membantah jika pergantian Budiman terkait dengan perhelatan pilpres.  "Karena pergantian ini lebih sebagai proses regenerasi dalam pimpinan TNI."

"Presiden telah menyetujui usulan pemberhentian dari Panglima TNI dan menunjuk KSAD yang baru," ujar Julian.  Sebagai catatan, kemarin Panglima TNI Moeldoko menghadap Presiden di kantor Presiden, Senin (21/7).  Moeldoko kemarin mengaku hanya melaporkan kondisi keamanan terkini.  Khususnya jelang pengumuman hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. 

Terdapat tiga nama yang diajukan oleh Moeldoko sebagai suksesor Budiman yakni Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD Lejen Gatot Nurmantyo, Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen M Munir dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen Waris.  Pengganti Budiman akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden.  Setelah surat dilansir Presiden, maka pelantikan KSAD akan segera dilaksanakan keesokan harinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement