REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kunjungan wisatawan selama libur lebaran tahun ini di Malioboro diperkirakan meningkat tajam. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan sentra wisata tersebut, Pemkot Yogyakarta kembali menerjunkana tim khusus pengalamanm Malioboro atau biasa di sebut Jogobaran (penjaga malioboro).
Tim keamanan khusus yang beranggotakan seluruh perwakilan komunitas di Maloboro ini dterjunkan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, mellaui upacara siaga di Halaman Parkir Abu Bakar Ali, Ahad (20/7).
Jumlah personil Jogobaran mencapai 350 personel naik 120 persen dari 2013 yang hanya 150 personel. "Jogobaran merupakan bagian dari Operasi Ketupat yang dijalankan pihak kepolisian. Kelancaran lalu lintas jadi sasaran utama," ujar Haryadi.
Menurutnya, peningkatan wisatawan ke Malioboro selama libur lebaran bisa mencapai 4 persen. Maka persoalan lalu lintas selalu dikeluhkan masyarakat. Terutama kepadatan di ruas-ruas tertentu hingga kendaraan hanya bisa berjalan sangat pelan. Oleh karena itu, kawasan pusat kunjungan akan mendapat dukungan personel yang lebih banyak.
Para petugas Jogobaran itu akan ditempatkan di 11 titik lokasi yang rawan. Mereka juga akan membantu aparat kepolisian dalam menghatur arus lalulintas agar semakin lancar dan tetib.
Kepala Bidang Pengendalian Operasi Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Totok Suryonoto mengatakan, Satgas Jogobaran akan bertugas hingga 3 Agustus 2014. Selain kelancaran lalu lintas, persoalan lain seperti PKL liar, pasar tumpah serta parkir tepi jalan umum juga akan turut ditertibkan. "Kami sudah membangun posko di Beteng Vredeburg untuk mengamankan kawasan Titik Nol Kilometer. Kami sinergi dengan instansi lain," katanya.
Melalui petugas Jogobaran ini pihaknya ingin melibatkan masyarakat untuk ikut bertanggungjawab menjaga keamanan dan ketertiban kawasan Malioboro selama lebaran. Dengan hal itu diharapkan kesdaran masyarakat akan semakin meningkat.