Ahad 20 Jul 2014 10:43 WIB

Cerita Keluarga WNI yang Jadi Korban MH-17

Petugas sedang mencari tubuh korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh karena diduga ditembak
Foto: reuters
Petugas sedang mencari tubuh korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh karena diduga ditembak

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebelum naik pesawat Malaysia Airlines MH-17 di Bandara Amsterdam, Belanda, Hendry (28 tahun) penduduk Jalan Garuda 28 A Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Sumatra Utara, menghubungi orang tuanya Ng Siang Seng (49) di Medan, Kamis, (17/7).

"Hendry sempat menelepon orang tuanya yang berada di Medan, dan menyebutkan dirinya akan take off ataul epas landas dari bandara," kata Christine (20) adik kandung korban Hendry ketika ditemui di rumahnya Jalan Garuda, Medan, Ahad (20/7).

Hendry menumpang pesawat MH-17 dari Bandara Belanda tujuan Kuala Lumpur, Malaysia. Namun, saat berada di wilayah timur Ukraina, pesawat MH17 yang membawa kakak kandungnya Hendry, tiba-tiba saja meledak di udara.

"Orang tua Hendry, Ng Siang juga sangat terkejut ketika mendengar informasi bahwa pesawat MH-17 terjatuh," ucap Christine.

Setelah mengetahui Hendry menjadi korban MH-17, keluarga yang berada di Medan tidak tenang di rumah. "Sampai saat ini Ayahnya Ng Siang dan Ibunya Tan A Lin masih kelihatan lemas setelah mengetahui Hendry ikut menjadi korban pesawat tersebut," ujarnya.

Christine mengatakan, pihak keluarga di Medan juga tidak menduga pesawat tersebut mengalami kecelakaan, sehingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa. "Saat ini, pihak keluarga masih berkabung atas kecelakaan yang dialami Hendry," kata Christine.

Hendry merupakan salah satu dari 12 penumpang warga Indonesia yang ikut jadi korban akibat jatuhnya pesawat MAS MH17 di bagian timur Ukraina, Kamis (17/7). Pesawat MH-17 yang jatuh disebut-sebut akibat diroket dan menelan korban jiwa sebanyak 298 penumpangnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement