REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbaikan pipa gas bocor, yang sempat menyemburkan api, di Jalan Sudiran belum dapat dilakukan secara optimal. Salah satu penyebab, karena asap yang keluar dari pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) masih mengepul.
Vice President Corporate Communication PGN Ridha Ababil mengatakan saat ini perbaikan memang dilangsungkan. Namun akibat asap, belum dapat diselesaikan dalam waktu cepat.
“Tadi pagi saya ke sana, masih ada asap, jadi belum bisa full kerjanya,” kata Ridha di Jakarta,
Jumat (18/6).
Ridha menuturkan hambatan lain dalam perbaikan yakni karena adanya beton di sekitar pipa gas. “Di sekelilingnya juga kelihatannya ada beton, agak susah perbaikannya, mungkin kita butuh waktu sekitar seminggu,” ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, perbaikan pipa dilakukan dengan membongkar dan memotong pipa atau merelokasinya. Namun, Ridha belum dapat memastikan metode mana yang tepat untuk perbaikan pipa gas tersebut.
“Kita lagi lihat kondisinya, tapi tim di lapangan akan pertimbangkan kondisinya dan biaya. Kalau misalnya dengan cara memotong akan butuh biaya lebih banyak dibanding dengan merelokasinya, kita akan relokasi,” ucapnya.
Pipa milik Perusahaan Gas Nasional (PGN) bocor di gorong-gorong jalur lambat depan SCBD Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (16/7) malam. Kebocoran tersebut diduga akibat adanya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, peristiwa tersebut disebabkan saat petugas proyek sedang mengerjakan bagian fiber optik Telkom proyek MRT.
"Tiba-tiba para saksi melihat asap dari pipa gas dan tak lama kemudian keluar api setinggi dua meter," ujarnya, Kamis (17/7).
Persitiwa itu sempat membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian tersendat. Jalur lambat di depan Polda Metro Jaya-SCBD hanya bisa dilintasi satu jalur. Sementara Semanggi padat.