REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lalu lintas dua arah mulai diberlakukan di jalan layang (flyover) Jombor untuk arus dari Magelang. Langkah tersebut diambil untuk mengurai kemacetan di jalan sisi timur flyover akibat penyempitan jalan.
Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan FLyover Jombor, Santoso mengungkapkan rekayasa lalu lintas diujicoba di jalan layang Jombor untuk menghadapi arus mudik Lebaran. Rekayasa lalu lintas dilakukan karena penyempitan jalan akibat belum selesainya pembebasan tanah membuat kemacetan di sisi timur. "Kami atur arus lalu lintas kalau mau ke Maguwoharjo atau Solo dari arah Magelang lewat atas," ungkapnya, Kamis (17/7).
Dalam ujicoba pemberlakuan arus lalu lintas dua arah, penumpukan kendaraan terjadi di sisi timur flyover sekitar 30 menit. Pemberlakuan jalur dua arah membuat flyover memiliki tiga arus lalu lintas. Kendaraan dari arah timur atau Maguwoharjo bisa melintas melewati flyover ke arah Purworejo dan Magelang. Sementara, arus kendaraan dari arah Magelang bisa melalui flyover ke arah Maguwoharjo.
Meski dibuka dua arah, Santoso mengungkapkan tidak semua kendaraan diizinkan melewati flyover dari arah Magelang. Kendaraan berat seperti bus dan truk angkutan dilarang melewati flyover dan diarahkan ke jalan sisi timur. Jalur dua arah dari sisi Jalan Magelang hanya diperuntukkan untuk mobil, sepeda motor, dan truk dengan ketinggian maksimal 2,3 meter.
Pembatasan kendaraan tersebut, kata Santoso, untuk menghindari kemacetan dan kemungkinan tumbukan di persimpangan flyover. Persimpangan tersebut hanya memiliki lebar tujuh meter. "Di persimpangan bisa dilewati mobil berat dan kecil tapi dari arah berlawanan," ungkapnya.
Jalur dua arah di flyover Jombor tidak akan diberlakukan secara permanen. Santoso mengungkapkan jalur dua arah hanya berlaku mulai 17 Juli hingga H+10 Lebaran. Setelah arus balik berakhir, fungsi flyover akan dikembalikan sesuai desain awal. "Desain kami memang hanya satu arah," ujarnya.
Pemberlakuan jalur dua arah dinilai juga masih perlu tambahan rambu-rambu lalu lintas. Rambu yang sudah terpasang dinilai sulit dibaca pengguna jalan karena terletak di bagian atas fly over. "Nanti kami lengkapi rambunya," ujar Santoso.
Salah satu pengguna jalan, Widiastuti menyambut baik pembukaan jalur dua arah di flyover Jombor karena mengurai kemacetan di jalan sisi timur. Namun, warga Gamping tersebut menilai pengguna jalan harus lebih hati-hati karena jalan menjadi lebih sempit. "Sebaiknya memang jangan mengebut, jalannya sempit karena harus dibagi dua arus," ungkapnya.